Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Malang betul nasib Oliver Norwood dan timnya, Sheffield United . Gara-gara kesalahan teknologi garis gawang , mereka harus pulang dari markas Aston Villa hanya dengan satu angka.
ADVERTISEMENT
Setelah ditangguhkan selama lebih kurang tiga bulan, Premier League 2019/20 dilanjutkan kembali pada Kamis (18/6/2020) dini hari WIB. Laga Aston Villa vs Sheffield United di Villa Park jadi pembukanya.
Secara umum, Villa tampil lebih baik ketimbang United. Buktinya, mereka mampu mencatatkan 14 tembakan walau penguasaan bolanya cuma 46%. Akan tetapi, United-lah tim yang sukses mencetak gol.
Pada menit ke-42, kiper Villa, Orjan Nyland, berusaha menangkap bola tendangan bebas Norwood. Tangkapan itu tak sempurna. Bola baru betul-betul didekap kiper Norwegia itu setelah melewati garis gawang.
Seharusnya gol itu sah menjadi milik Sheffield United. Para pemain mereka bahkan sudah melakukan selebrasi. Namun, wasit Michael Oliver menyatakan bahwa tidak ada gol terjadi. Dia beralasan, jam tangan di lengannya tidak bergetar.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapan teknologi garis gawang, sensor-sensor yang ada di sekitar gawang bakal mengirimkan sinyal kepada wasit lewat getaran di jam tangan. Saat gol Sheffield United itu terjadi, sinyal tidak terkirim.
Pemain-pemain Sheffield United memprotes keras keputusan aneh Oliver itu. Namun, sang pengadil tak mengacuhkan. Di tepi lapangan, pelatih dan para staf Sheffield United kesulitan menahan amarahnya.
"Really?" tulis Sheffield United di akun Twitter-nya. Yang benar saja? Bagaimana mungkin gol sejelas itu bisa luput dari pantauan Oliver yang sudah dipersenjatai dengan teknologi?
"Kupikir si kiper sudah sampai ke tribune Holte End ketika dia menangkap bola," sindir Chris Wilder, pelatih The Blades, selepas pertandingan. Sheffield United kecewa berat dan mereka memang pantas merasakannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam setelah peluit panjang ditiup Oliver di Villa Park, sebuah permintaan maaf meluncur dari markas besar Hawk-Eye, perusahaan operator teknologi garis gawang tersebut. Kata mereka, itu adalah kesalahan pertama dalam 9.000 kasus.
Dilansir BBC, Hawk-Eye menyatakan bahwa eror terjadi karena kamera yang mereka pasang terhalang berbagai hal, mulai dari si penjaga gawang sendiri sampai tiang gawang. Hawk-Eye juga mengakui bahwa bola sudah melewati garis.
Oke, bisa jadi apa yang diucapkan Hawk-Eye itu benar. Akan tetapi, teknologi yang digunakan di pertandingan itu bukan cuma satu. Masih ada Video Assistant Referee. Semestinya, VAR bisa pula digunakan Oliver untuk meninjau kejadian.
Namun, Oliver tidak memberi sinyal kepada para petugas VAR untuk meninjau. Itulah, kata komite wasit Premier League, yang membuat VAR tidak ambil bagian dalam kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Well, penjelasan sudah diberikan, begitu pula dengan permintaan maaf. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sheffield United kehilangan dua poin berharga akibat kesalahan tersebut. Jika gol tadi disahkan, Sheffield United bisa menggusur Manchester United dari posisi kelima.
Saat ini Sheffield United duduk di urutan enam klasemen Premier League dengan koleksi 44 angka. Mereka unggul satu poin atas Wolverhampton Wanderers dan tertinggal satu poin dari Manchester United.
Bagi Villa, hasil imbang tadi tentu jadi keuntungan. Mereka kini memiliki 26 poin dan masih berpeluang besar lolos dari zona degradasi.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT