Eden Hazard dan Prancis: Dulu Pendukung, Sekarang Jadi Lawan

10 Juli 2018 13:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skuat Prancis di Piala Dunia 1998. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Prancis di Piala Dunia 1998. (Foto: DANIEL GARCIA / AFP)
ADVERTISEMENT
"Kami sejak kecil lebih mendukung Prancis ketimbang Belgia," begitu kalimat yang terlontar dari mulut Eden Hazard.
ADVERTISEMENT
Sebagai penggawa Tim Nasional (Timnas) Belgia, seragamnya adalah De Rode Duivels. Di balik tubuhnya, mengalir kecintaan terhadap Timnas Prancis, lebih dari seragam resminya sendiri. Dan Prancis bakal menantang Belgia di semifinal Piala Dunia 2018.
Apakah Hazard bergeming? Penyerang kelahiran La Louviere, Belgia, 7 Januari 1991 itu sendiri mengakui sejak Prancis juara Piala Dunia 1998, masa kecilnya dihabiskan sebagai suporter Les Bleus.
Membedah silsilah Hazard, pemain berusia 27 tahun itu memang tumbuh di La Louviere, kota terbesar kelima di daerah Walloons yang mayoritas berbahasa Prancis. Tak aneh jika sosok Fabien Barthez dan kawan-kawan yang membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 menjelma menjadi superhero di mata Hazard yang kala itu berusia 7 tahun.
ADVERTISEMENT
"Bersama saudara laki-laki saya, kami sejak kecil lebih mendukung Timnas Prancis ketimbang Belgia karena kami tumbuh bersama Piala Dunia 1998," begitu pernyataan lengkap Hazard, dilansir Daily Mail, Selasa (10/7).
"Saat itu, tidak ada jersi Timnas Belgia. Karena itulah kami memakai jersi Prancis," tambahnya.
Para pemain Prancis nyantikan lagu kebangsaan. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Prancis nyantikan lagu kebangsaan. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
Di usia 14 tahun, Hazard lantas bergabung ke akademi olahraga di Lille, Prancis. Semakin melekatlah 'darah' Prancis dalam nadi Hazard remaja. Sebelum menjajaki panggung Liga Inggris bersama Chelsea pada 2012, klubnya pun masih dari kota yang sama: Lille.
Di Piala Dunia 2018, Belgia membawa generasi emasnya saat ini. Tak hanya Hazard, Timnas Belgia sendiri merupakan contoh di mana seragam merah-merah itu menjadi entitas tersendiri bagi 'warganya' yang berlatar belakang berbeda. Sebut saja Marouane Fellaini, Vincent Kompany, Nacer Chadli, Romelu Lukaku, dan Moussa Dembele yang juga tidak memiliki darah murni Belgia. Di bawah bendera Belgia, pada akhirnya tujuan mereka ingin bermuara ke tempat yang sama: Final dan menjadi juara
ADVERTISEMENT
"Saya tak ingin merendahkan nama Belgia sekarang, para pemainnya bermain bagus. Tapi memang dulu (jagoan) saya adalah Prancis," kata Hazard.
Meski menyebut pemain Belgia hebat, bahkan hingga sekarang Hazard kerap menyinggung Prancis di setiap komentarnya. Kylian Mbappe, wonderkid asal Negeri Menara Eiffel itu, menjadi bukti respek Hazard kepada Les Bleus.
Hazard saat berhadapan dengan Portugal. (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
zoom-in-whitePerbesar
Hazard saat berhadapan dengan Portugal. (Foto: REUTERS/Eric Vidal)
"Saya begitu menghargai apa yang Mbappe lakukan. Jika ketika kecil Mbappe menonton video saya, maka sekarang saya yang menonton video penampilannya," puji Hazard.
"Apa yang ia lakukan sungguh luar biasa, terutama di usianya (baru menginjak 19 tahun, red). Di dunia sepak bola modern, kita sulit menemukan keajaiban seperti itu."
====
*Pertandingan Prancis vs Belgia akan berlangsung di St Petersburg Stadium, St Petersburg, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB. Sepak mula dilakukan pukul 01:00 WIB.
ADVERTISEMENT