Edy Rahmayadi soal Penangkapan Johar Lin Eng: Belum Tahu Saya

27 Desember 2018 22:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Lin Eng, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor sepak bola nasional. Kabar tersebut rupanya tidak langsung sampai ke Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang mengaku belum tahu sama sekali soal penangkapan itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan, mantan pangkostrad ini tampak terkejut dengan kabar tersebut saat dijumpai oleh awak media. "Belum tahu saya," ucap Edy di Kantor Gubernur, Kamis (27/12/2018).
Selain Johar, polisi juga menangkap Priyanto dan Anik Yuni Artika Sari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya yang juga Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, ketiga tersangka tersebut ditangkap di tempat berbeda. Priyanto dan Anik ditangkap pada Senin (24/12) lalu, sementara Johar pada Kamis (27/12) ini.
Argo mengatakan Priyanto saat ini masih ditahan di Polda Jawa Tengah, sementara Anik sudah ditahan di Polda Metro Jaya.
Anggota Exco PSSI Johar Ling Eng. (Foto: AFP dan kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Exco PSSI Johar Ling Eng. (Foto: AFP dan kumparan)
Johar merupakan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah periode 2017-2021. Saat itu, Johar terpilih bersama wakilnya yakni Edy Sayuti. Menariknya, Johar sudah dua kali menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah. Sebelumnya, Johar menjabat pada edisi 2013-2017 bersama juga dengan Edy Suyuti.
ADVERTISEMENT
Cukup lama Johar berkiprah di dunia sepak bola nasional. Namun, jejaknya tak selalu bersih. Pada 2012, ia pernah dihukum tidak boleh berkiprah seumur hidup di sepak bola nasional oleh Komisi Disiplin PSSI. Surat keputusan hukuman Johar ditandatangani oleh Ketua Komdis PSSI saat itu, Bernhard Limbong.
Hukuman itu diberikan karena Johar ikut membentuk KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia), yang tidak mengakui PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.
Johar juga pernah membidani lahirnya PPSM Sakti yang akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2012. Padahal mereka memakai aspek legalitas palsu.