Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Eks Pemain Beberkan Bobroknya MU Usai Ditinggal Sir Alex Ferguson
18 Juli 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sir Alex Ferguson memanglah fenomenal. Ia mencetak banyak pemain bintang untuk MU selama masa baktinya sejak 1986 hingga 2013.
Eks pelatih Aberdeen FC itu benar-benar membuat MU berjaya di kompetisi domestik: 13 gelar Premier League plus 5 trofi FA Cup.
Setelah ditinggal Sir Alex pensiun pada 2013, MU masih belum menemukan sosok pengganti yang pas. David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho adalah deretan pelatih yang pernah meneruskan tugas Sir Alex Ferguson di MU.
Duo kembar MU di era Ferguson sejak 2008, Rafael dan Fabio da Silva, buka suara soal ini. Keduanya tak menampik bahwa performa MU kian merosot setelah ditinggal Sir Alex Ferguson.
''Ketika dia (Moyes) datang ke MU, Anda bisa beranggapan bahwa dia akan membuat keputusan yang biasa dibuat banyak manajer di klub baru,'' kata Rafael, dilansir Mirror.
ADVERTISEMENT
''David mengeluh dia tidak diberi kesempatan yang adil. Saya setuju, tetapi saya masih tidak berpikir bahwa dia akan menjadi orang yang tepat untuk menangani MU dalam waktu lama,'' jelasnya.
''Tim Everton-nya (David Moyes didatangkan dari Everton) tidak terkenal dengan sepak bola Indah. Gaya menyerangnya kuno dan khas Inggris dengan striker besar dan bola-bola panjang. Gaya itu tidak cocok dengan MU,'' dirinya menambahkan.
Sementara, Fabio, yang sempat dipinjam ke beberapa klub, akhirnya dilepas Moyes di tahun 2014. Ia juga beranggapan bahwa Moyes bukan sosok yang tepat untuk menangani MU.
''Datang ke klub dan memberi tahu kami seperti apa standar yang seharusnya hanyalah satu bukti bahwa pekerjaan itu terlalu besar untuknya,'' kata Fabio.
ADVERTISEMENT
''Rio [Ferdinand] hanyalah alah satu pemain yang lebih besar darinya dalam hal sepak bola. Anda memiliki manajer yang belum pernah memenangi apa pun dan datang serta mencoba memberi tahu kami sejarah kemenangan, tanpa mengenalnya,'' ungkapnya.
''Long ball adalah plan B di Manchester United. Namun, itu malah digunakannya sebagai plan A David,'' jelasnya.
Performa MU sebenarnya sempat mulai membaik di era Jose Mourinho. Mereka berhasil memenangi trofi yang 'lumayan' bergengsi: Liga Europa 2016/17.
Namun, tetap saja, level MU tidak semestinya berada di kompetisi level kedua antar-Benua Eropa itu, bukan?
---