Eks Pemain Beberkan Bobroknya MU Usai Ditinggal Sir Alex Ferguson

18 Juli 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sir Alex Ferguson jelang pertandingan ke-1.500 bersama Manchester United, yang juga merupakan pertandingan terakhirnya. Foto: Getty Images/Richard Heathcote
zoom-in-whitePerbesar
Sir Alex Ferguson jelang pertandingan ke-1.500 bersama Manchester United, yang juga merupakan pertandingan terakhirnya. Foto: Getty Images/Richard Heathcote
ADVERTISEMENT
Manchester United (MU) tampaknya masih terjebak dalam bayang-bayang masa kejayaan bersama Sir Alex Ferguson. Setelah ditinggal pelatih asal Skotlandia itu, prestasi 'Setan Merah' menjadi agak merosot.
ADVERTISEMENT
Sir Alex Ferguson memanglah fenomenal. Ia mencetak banyak pemain bintang untuk MU selama masa baktinya sejak 1986 hingga 2013.
Eks pelatih Aberdeen FC itu benar-benar membuat MU berjaya di kompetisi domestik: 13 gelar Premier League plus 5 trofi FA Cup.
Setelah ditinggal Sir Alex pensiun pada 2013, MU masih belum menemukan sosok pengganti yang pas. David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho adalah deretan pelatih yang pernah meneruskan tugas Sir Alex Ferguson di MU.
Ferguson bersama trofi Liga Champions 1999. Foto: Getty Images
Duo kembar MU di era Ferguson sejak 2008, Rafael dan Fabio da Silva, buka suara soal ini. Keduanya tak menampik bahwa performa MU kian merosot setelah ditinggal Sir Alex Ferguson.
''Ketika dia (Moyes) datang ke MU, Anda bisa beranggapan bahwa dia akan membuat keputusan yang biasa dibuat banyak manajer di klub baru,'' kata Rafael, dilansir Mirror.
ADVERTISEMENT
''David mengeluh dia tidak diberi kesempatan yang adil. Saya setuju, tetapi saya masih tidak berpikir bahwa dia akan menjadi orang yang tepat untuk menangani MU dalam waktu lama,'' jelasnya.
''Tim Everton-nya (David Moyes didatangkan dari Everton) tidak terkenal dengan sepak bola Indah. Gaya menyerangnya kuno dan khas Inggris dengan striker besar dan bola-bola panjang. Gaya itu tidak cocok dengan MU,'' dirinya menambahkan.
Rafael da Silva. Foto: AFP/JONATHAN NACKSTRAND
Sementara, Fabio, yang sempat dipinjam ke beberapa klub, akhirnya dilepas Moyes di tahun 2014. Ia juga beranggapan bahwa Moyes bukan sosok yang tepat untuk menangani MU.
''Datang ke klub dan memberi tahu kami seperti apa standar yang seharusnya hanyalah satu bukti bahwa pekerjaan itu terlalu besar untuknya,'' kata Fabio.
ADVERTISEMENT
''Rio [Ferdinand] hanyalah alah satu pemain yang lebih besar darinya dalam hal sepak bola. Anda memiliki manajer yang belum pernah memenangi apa pun dan datang serta mencoba memberi tahu kami sejarah kemenangan, tanpa mengenalnya,'' ungkapnya.
''Long ball adalah plan B di Manchester United. Namun, itu malah digunakannya sebagai plan A David,'' jelasnya.
Mourinho persembahkan gelar juara Liga Europa pertama untuk Manchester United. Foto: Reuters / Andrew Couldridge/File Photo
Performa MU sebenarnya sempat mulai membaik di era Jose Mourinho. Mereka berhasil memenangi trofi yang 'lumayan' bergengsi: Liga Europa 2016/17.
Namun, tetap saja, level MU tidak semestinya berada di kompetisi level kedua antar-Benua Eropa itu, bukan?
---