Eks PSG Soal Kylian Mbappe Jadi Kapten Timnas Prancis: Dia Belum Pantas

12 Januari 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prancis Kylian Mbappe merayakan gol ketiga mereka dari titik penalti untuk melengkapi hat-tricknya saat melawan Argentina pada final Piala Dunia 2022, di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Prancis Kylian Mbappe merayakan gol ketiga mereka dari titik penalti untuk melengkapi hat-tricknya saat melawan Argentina pada final Piala Dunia 2022, di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
ADVERTISEMENT
Eks gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Jerome Rothen, menyebut Kylian Mbappe belum cocok menjadi kapten Timnas Prancis. Usai Hugo Lloris mengumumkan pensiun dari Les Bleus, muncul wacana Mbappe bakal menggantikan posisinya sebagai kapten.
ADVERTISEMENT
Mendengar rumor tersebut, Rothen tidak setuju. Pria 44 tahun ini bahkan yakin pelatih Prancis, Didier Deschamps, tak bakal menjadikan Mbappe sebagai kapten sebab itu bertentangan dengan karakternya.
"Dia membuat terlalu banyak keributan, dia bereaksi terlalu banyak dan Deschamps adalah kebalikannya," terus eks AS Monaco itu.
Gelandang Paris Saint-Germain Jerome Rothen bereaksi setelah mencetak gol, selama pertandingan L1 Prancis Paris vs. Le Havre, di Stadion Parc des Princes di Paris pada 19 April 2009. Foto: Martin Bureau/AFP
"Dia tidak akan membiarkan kaptennya mengekspresikan dirinya seperti itu, menyalakan api dalam konferensi pers. Ketika ada kebakaran, seringkali kapten yang harus mencoba memadamkannya. Kylian, sejujurnya, akan menuangkan bensin di atasnya," imbuhnya.
"Itu bertentangan dengan sifat Deschamps [menjadikan Mbappe kapten]," ucap Rothen.
Rothen menilai sikap Mbappe jelas berbeda dengan Lloris yang lebih bijaksana. Sementara Mbappe dianggap masih sering mengumbar atau komentar sesuatu yang tidak perlu di publik.
ADVERTISEMENT
"Dia tidak pernah ingin membuat keributan dengan pernyataannya. Misalnya, ketika Lloris menjadi kapten, dia melakukannya karena, selain menjadi pemain yang luar biasa, dia tidak pernah menjadi kesayangan media," terus Rothen.
Selain itu, apabila Mbappe menjadi kapten, Rothen khawatir pemain 24 tahun tersebut enggan menghormati pelatihnya. Bisa jadi Mbappe nanti berlagak seakan tahu segalanya soal internal tim.
"Mbappe tidak akan pernah menghormati keinginan Deschamps dalam konferensi pers jika dia mengangkatnya sebagai kapten," tandasnya.
Kendati Mbappe mendapat kritik keras dari Rothen, namun bukan mustahil ia dapat menjabat sebagai kapten Les Bleus. Apabila pemain kelahiran 20 Desember 1998 itu mau mengubah sikapnya, maka bisa jadi Deschamps bakal menunjuknya.
Sejatinya Mbappe belum pernah menjabat kapten baik di level klub maupun tim nasional. Meski dinilai kurang berpengalaman dalam hal kepemimpinan, namun beberapa kali Mbappe mampu menjadi pembangkit semangat timnya di kala situasi sulit.
ADVERTISEMENT
Terbukti pada Piala Dunia 2022 lalu, Mbappe sanggup menjadi aktor di balik sulitnya Argentina untuk merengkuh gelar juara dunia. Mbappe sanggup mencetak hat-trick sekaligus memaksa laga berjalan hingga adu penalti saat kedua tim imbang 3-3 di waktu normal.
Pemain Prancis Kylian Mbappe merayakan gol kedua mereka saat melawan Argentina pada final Piala Dunia 2022, di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
Sayangnya, Prancis tetap kalah 4-2 dari Argentina sehingga mereka gagal back-to-back juara dunia. Sementara di laga lanjutan Liga Prancis 2022/23 saat PSG bersua Strasbourg 29 Desember lalu, Mbappe juga menjadi sosok pembeda bagi timnya.
Tidak hanya mampu mencetak gol kala itu, Mbappe adalah pemain yang memantik api semangat rekan-rekannya. Alhasil, PSG berhasil mengunci kemenangan 2-1 kendati bermain hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-62.