Eks Timnas Malaysia Iri pada Indonesia: Kita Setiap Hari Ketinggalan

22 November 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan bersama rekannya merayakan selebrasi pada lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (19/11/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan bersama rekannya merayakan selebrasi pada lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (19/11/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia mampu berbicara banyak di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pencapaian yang diraih tim 'Garuda' membuat iri eks pemain Timnas Malaysia, Azlan Johar.
ADVERTISEMENT
Teranyar, Timnas Indonesia menundukkan Arab Saudi dalam matchday keenam Grup C Ronde 3 di Stadion Utama GBK, Selasa (19/11). Kini, pasukan Shin Tae-yong berada di urutan ketiga klasemen dengan 6 poin.
Raihan 6 poin menjadikan Indonesia sebagai tim ASEAN dengan raihan poin tertinggi dalam sejarah Ronde 3 sejak 2014. Di sisi lain, Malaysia belum pernah mencapai Ronde 3.
Ditambah lagi, Malaysia tahun ini sedang dalam fase penurunan prestasi. Pasukan senior ataupun usia muda 'Harimau Malaya' gagal menunjukkan performa apik di lintas ajang. Kondisi inilah yang disoroti Johar.
Pemain Malaysia Romel Morales merayakan gol ketiganya bersama rekan setimnya saat pertandingan Piala Asia AFC Grup E di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar. Foto: Thaier Al-Sudani/Reuters
Bagi Johar, Timnas Indonesia sudah mengalami peningkatan sejak lepas dari sanksi FIFA. Kini menurutnya, Malaysia sudah kalah jauh dari Indonesia.
"Kita cemburu pada Indonesia dan belajar dari kesalahan kita supaya bisa menyaingi mereka. Bagi saya, sepak bola Malaysia sekarang ini, setiap hari kita ketinggalan," kata Johar, yang berada dalam skuad juara Malaysia di Pesta Bola Merdeka 1986, dikutip dari Sinar Harian.
ADVERTISEMENT
"Kalau satu hari itu diibaratkan sebagai satu inci, berapa jauh kita sudah ketinggalan? Mereka (Indonesia) berganti mobil, kita pun sudah mengganti mobil, tapi mereka juga mengganti mesin dan mengganti sopir," tambahnya.
Jadi menurutnya, Malaysia juga harus melakukan perubahan dalam kepengurusan federasi mereka (FAM). FAM dimintanya meniru PSSI.
Malaysia vs Korea Selatan dalam laga terakhir Grup E Piala Asia di Al Janoub Stadium, Al Wakrah, Qatar, pada 25 Januari 2024. Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
"Mereka [PSSI] memilih pengurus yang betul-betul minat pada sepak bola dan tidak ada kepentingan lain. Kita dapat lihat bagaimana mereka bekerja untuk meningkatkan level sepak bola negara mereka," terang Johar.
"Dari situlah awalnya lembaran baru bagi bola sepak di Indonesia termasuk liga mereka yang sudah meningkat. Justru, nasihat saya, bagi individu dalam pengurusan industri sepak bola yang sudah tidak relevan kena berani tinggalkan pentas jika tidak mampu bekerja lagi," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Prestasi Timnas Malaysia kini memang sedang kurang baik. Timnas senior mereka gagal lolos dari fase grup Piala Asia 2023 dan tak bisa menembus Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia.
Sementara, timnas level usia muda mereka juga anjlok. Malaysia U-23 menyapu bersih kekalahan di fase grup Piala Asia U-23 pada April lalu, serta Timnas U-20 dan U-17 mereka kompak gagal ke Piala Asia yang akan digelar pada 2025.
Di sisi lain, pencapaian Timnas Indonesia bertolak belakang dengan Malaysia. Pada tahun ini, Timnas senior menembus babak 16 besar Piala Asia dan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia.
Sementara, Timnas U-23 masuk semifinal Piala Asia dan hampir lolos ke Olimpiade. Kemudian, Timnas U-20 dan U-17 berhasil memastikan tempat di Piala Asia.
ADVERTISEMENT