EPA Belum Pasti Pakai VAR, Wasit Dituntut Lebih Adil

27 September 2024 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa monitor Video Assistant Referee (VAR) di lapangan sebelum pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa monitor Video Assistant Referee (VAR) di lapangan sebelum pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
VAR terlebih dahulu diuji coba di Elite Pro Academy (EPA) sebelum diterapkan secara penuh di Championship Series Liga 1 2023/24 dan sejak awal musim Liga 1 2024/25. Namun untuk musim baru EPA, PT LIB belum bisa memastikan apakah VAR akan diterapkan.
ADVERTISEMENT
EPA 2024/25 akan dimulai pada 28 September 2024. Kategori yang akan dipertandingkan adalah U-16, U-18, dan U-20 yang masing-masing berisi 18 tim.
Pembukaan EPA musim baru akan digelar di Solo, tepatnya Lapangan Kota Barat sebagai venue pertandingannya. Pembukaan dilaksanakan di sana karena Stadion Manahan dan Sriwedari dipakai untuk Liga 1 dan Liga 2.
Pada Maret lalu, VAR mulai diujicobakan di final EPA U-20. Hal itu tak serta merta membuat VAR akan diterapkan secara penuh di musim baru mendatang. Bahkan untuk final pun belum tentu pakai VAR lagi.
Wasit Thoriq M Alkatiri menghentikan pertandingan antara Persis Solo U-20 melawan Persita Tangerang U-20 pada final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
"Belumlah. Kemarin [Maret lalu] kan justru trial saja," kata Dirut PT LIB, Ferry Paulus, kepada pewarta di Jakarta, Jumat (27/9).
Lebih lanjut, Ferry juga menerangkan bahwa EPA juga menjadi ajang bagi para wasit lokal unjuk diri. Tidak seperti Liga 1 yang memakai beberapa wasit asing, EPA hanya akan memakai wasit asal Indonesia. Para wasit dituntut harus bisa adil meski memimpin pertandingan tim yang mewakili daerah asal mereka.
ADVERTISEMENT
"Nah, karena ini pembinaan. Wasit juga dituntut untuk bisa netral juga. Meskipun wasit lokal sendiri. Karena apa? Kita kan semua melakukan dengan sistem efisiensi, efektif. Dan tentunya enggak kalah penting adalah bagaimana dia berlaku adil," terang Ferry.
"Untuk pemimpin, dia [wasit utama] dilatih untuk berlaku adil di negaranya sendiri, di kampungnya sendiri, di daerahnya sendiri," tandasnya.