Erick Thohir Singgung Polemik Dualisme saat Timnas Dilibas 10-0: Harusnya Malu

9 Oktober 2024 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PSSI, Erick Thohir gelar konfrensi press terkait naturalisasi pemain di gedung Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PSSI, Erick Thohir gelar konfrensi press terkait naturalisasi pemain di gedung Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyinggung perihal dualisme yang pernah terjadi di PSSI pada 12 tahun silam. Di tengah polemik itu, Timnas Indonesia mengalami kekalahan terbesar sepanjang sejarah, yakni dihajar habis Bahrain 10-0 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014.
ADVERTISEMENT
Dualisme itu juga membuat FIFA sampai memberikan sanksi keras dengan membekukan sepak bola Indonesia hingga dua tahun lamanya. Kini, Erick kembali singgung soal dualisme tersebut. Baginya, semua yang terjadi pada masa itu memalukan.
"Komitmen kita harus bisa mengatur semuanya lebih baik supaya timnas baik, jangan sampai dibantai 10-0 seperti dulu. Akhirnya sejarah tercatat, apalagi Kualifikasi Piala Dunia juga waktu itu. [harusnya] malu sih sebagai bangsa dibantai seperti itu," kata saat ditemui pewarta di Jakarta, Rabu (9/10).
"Malu sih sebagai bangsa dibantai seperti itu, dan kita berdosa tidak bisa mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya, karena ego pemimpin, ego kekuasaan, tapi tidak mencari solusi untuk marwah dan martabat bangsa," tambahnya.
Mohammed Ali (kiri) dari Bahrain menantang Guvawan Dwicahyo dari Indonesia dalam pertandingan sepak bola kualifikasi grup E zona Asia Piala Dunia 2014 di Stadion Nasional Bahrain di Rifaa pada 29 Februari 2012. Foto: ADAM JAN/AFP
Erick Thohir peringatkan keras hal ini untuk tak boleh lagi terjadi di sepak bola Indonesia. Ia berjanji di bawah kepemimpinannya semua lini sepak bola Indonesia akan terkoordinasi dengan baik, dengan begitu prestasi Timnas Indonesia akan lahir.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita sebagai bangsa, sebagai PSSI, sebagai stakeholder sepak bola, kita harus bersatu untuk bisa melakukan sesuatu yang kita impikan, sehingga kita menjadi sebuah kesatuan terbaik," lanjutnya.
"Kalau kita pecah-pecah kayak dulu, masih punya ego sektoral, timnas sendiri, liga gak mau berhenti, EPA dan Soeratin waktu dan jadwalnya bertabrakan, itu akan jadi kehancuran kita," tegasnya.
Kini, Timnas Indonesia akan kembali bersua Bahrain dalam Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10) pukul 23:00 WIB. Armada Shin Tae-yong dituntut raih poin dari laga ini.