Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Euro U-21: Jerman Juara Usai Tundukkan Spanyol
1 Juli 2017 4:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Dominasi sepak bola Jerman di dunia tampaknya masih akan sulit untuk digeser. Paling baru, Jerman U-21 menjadi juara Piala Eropa U-21 usai mengalahkan Spanyol U-21 dengan skor 1-0 di Marshal Jozef Pilsudski Stadium, Krakow, Polandia.
ADVERTISEMENT
Pada laga yang berlangsung Sabtu (1/7/2017) dini hari WIB tersebut, satu-satunya gol Jerman diciptakan oleh Mitchell Weiser pada menit ke-40. Keberhasilan ini pun membuat Jerman untuk kedua kalinya menjuarai Euro U-21.
Kemenangan telak 3-1 atas Italia U-21, tiga hari yang lalu, membuat pelatih Spanyol, Albert Celades, mempertahankan susunan terbaik timnya. Tak heran, dari 11 nama yang dimainkan dalam laga ini adalah mereka yang bermain ketika Spanyol mengalahkan Italia.
Hal sebaliknya justru dilakukan oleh pelatih Jerman, Stefan Kuntz. Davie Selke dan Gideon Jung yang bermain apik ketika menghadapi Inggris U-21 justru diganti oleh Mitchell Weiser dan Niklas Stark, meski mereka masih bermain dalam pola 4-1-4-1.
Perubahan yang dilakukan oleh Kuntz begitu kentara di lapangan. Mengandalkan pertahanan berlapis dan serangan cepat, Jerman beberapa kali meyulitkan Spanyol, yang cukup kesulitan menyamai tempo lawan.
ADVERTISEMENT
Baru memasuki menit ketujuh, Jerman nyaris menciptakan gol. Memanfaatkan umpan silang Yannick Gerhardt, Max Meyer nyaris membuat Jerman unggul andai sundulannya tak membentur mistar gawang Kepa Arrizabalaga.
Tempo cepat yang diusung oleh Kuntz tak bertahan lama. Kemampuan pemain muda Spanyol menutup aliran bola Jerman dengan mengusung pola man to man marking membuat pemain Jerman bermain hati-hati agar bola tak mudah hilang.
Jual-beli serangan yang dilakukan oleh kedua kesebelasan rupanya lebih memihak Jerman. Berawal dari umpan silang Jeremy Toljan yang diarahkan ke tiang dekat dan didapatkan oleh Weiser. Weiser, yang tak mendapatkan gangguan di luar kotak penalti, dan mengarahkan bola ke tiang jauh yang gagal ditepis oleh Arrizabalaga.
Tempo permainan sedikit melambat saat laga memasuki awal babak kedua. Spanyol, yang kesulitan masuk ke dalam kotak penalti, mulai bermain hati-hati. Di sisi lain, Jerman yang unggul, mulai mengurangi intensitas serangannya.
ADVERTISEMENT
Perlahan, Spanyol mulai menyerang secara sporadis. Johny digantikan oleh Jose Luis Gaya yang memiliki kemampuan menyerang. Sandro Ramirez yang dijaga secara bergantian oleh dua bek tengah Jerman, digantikan oleh Inaki Williams yang memiliki kecepatan.
Masuknya kedua pemain ini diikuti oleh perubahan taktik dari Celades. Gaya bermain Spanyol yang cukup lamban, mulai diganti dengan aliran bola yang lebih taktis dan cepat.
Namun sekali lagi, tekanan demi tekanan yang dilakukan oleh Spanyol lagi-lagi tak berhasil. Duo bek tengah Jerman yang diisi oleh Stark dan Marc-Oliver Kempf tampil begitu apik. Sulitnya Spanyol menembus lini belakang Jerman akhirnya membuat Celades memasukkan Borja Mayoral yang bermain sebagai penyerang tengah.
Segala upaya dan daya Celades dan anak asuhnya tak berwujud menjadi gol. Laga ditutup dengan kemenangan Jerman dengan skor akhir 1-0.
ADVERTISEMENT