Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bayangkan, sepanjang 2020 (sejak pertengahan musim lalu juga), MU kerap dikait-kaitan dengan sejumlah pemain top: Erling Haaland, Jude Bellingham, Sergio Reguilon, Gareth Bale, Thiago Alcantara, hingga Jadon Sancho yang paling fenomenal.
Hasilnya, lima nama yang disebut pertama malah digaet klub lain. Kena tikung. Sancho, usai saga transfer yang berbelit-belit itu, ujung-ujungnya bertahan di Borussia Dortmund--yang sukses memboyong Haaland dan Bellingham.
Memang, pada akhirnya, MU juga bisa dapat pemain bagus: Bruno Fernandes dan Donny van de Beek. Namun, apakah mereka saja cukup? Enggak, sih, kayaknya.
Ed Woodward sebagai pangkal masalah transfer MU
Sejumlah pihak menyebut bahwa MU masih perlu suntikan pemain baru. Tak hanya di satu posisi, tetapi di banyak pos: Striker, winger, bek tengah, bek sayap.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana? Selain Van de Beek, belum ada lagi pergerakan transfer menjanjikan dari MU.
Nah, Evra membongkar kesalahan Ed Woodward yang menjadi penyebab buruknya kebijakan transfer MU. Eks bek andalan Timnas Prancis dan 'Setan Merah' itu menyampaikan keresehannya ini di Instagram.
"Jika saya memiliki masalah dengan Ed Woodward, saya tidak akan menaruhnya di media sosial, saya akan mengirim pesan kepadanya dan meneleponnya dan mengatakan kepadanya secara langsung apa yang saya pikirkan tentang sesuatu," ujar Evra.
"Kami sangat menyalahkannya. Satu-satunya masalah yang akan saya katakan dengan Ed adalah [dia] percaya kepada orang yang seharusnya tidak dia percayai."
"Dia bahkan memercayai beberapa orang di luar klub. Orang-orang seperti [Managing Director] Richard Arnold adalah alasan mengapa kami punya uang, orang-orang ini sangat jago dalam membuat kesepakatan dengan sponsor."
ADVERTISEMENT
"Namun [di sisi lain], kami tidak punya pemain karena kami mengirim orang yang salah untuk berbicara dengan mereka (negosiasi dengan klub)."
Well, orang-orang yang dipercaya Woodward boleh jadi adalah para negosiator andal di bidang bisnis. Namun, apakah mereka paham bagaimana bisnis di sepak bola?
Itulah yang menjadi tanda tanya besar. Bisnis sepak bola tak cuma bicara untung-rugi secara ekonomi, tetapi juga ada prestasi yang mesti dipikirkan.
Ed Woodward bukan 'musuh baru' fans MU
Sejatinya, sudah banyak fans MU yang tahu bahwa Woodward memang biang kerok sejak dulu. Pria yang didapuk jabatan Wakil Direktur Eksekutif MU sejak 2012 itu diyakini sebagai muara seretnya prestasi dan buruknya kebijakan transfer klub.
Dua hal di atas jelas berkelindan. Woodward adalah alasan MU kerap membuang-buang uang untuk membeli pemain yang tak sesuai. Hasilnya, klub jadi minim prestasi.
ADVERTISEMENT
Pada Januari lalu, rumah Woodward diserang oleh sejumlah penggemar The Red Devils. Mereka melempar suar ke depan pagar rumah sambil meneriakkan chant-chant berbau kritikan.
Untungnya, saat kejadian itu berlangsung, Woodward dan keluarganya dilaporkan sedang tak berada di rumah. Namun tetap saja, ini peringatan keras untuknya.
Ole Gunnar Solskjaer turun tangan
"Ole [Gunnar Solskjaer] sekarang mencoba mendekati para pemain [incarannya] dan mencoba berbicara kepada mereka seperti yang biasa dilakukan [Sir Alex] Ferguson," terang Evra.
Buat yang belum tahu, dulu, Sir Alex turun tangan sendiri saat hendak membujuk pemain incarannya agar sudi bergabung dengan MU. Caranya, bisa dengan mengajak si pemain ketemuan langsung atau via telepon.
Makanya, MU dulu tak pernah punya Direktur Teknis/Direktur Sepak Bola/Direktur Olahraga atau jabatan semacam itu yang mengurus negosiasi transfer. Sebab, Sir Alex sendiri adalah jagonya soal itu.
ADVERTISEMENT
Kini, seperti kata Evra tadi, Solskjaer sedang mencoba jurus dari eks bosnya itu. Namun tampaknya, tak bakal semudah yang dibayangkan karena Solskjaer pun masih butuh banyak pengalaman.
Tak ada salahnya, jika Woodward atau petinggi MU lainnya mengirim orang-orang yang memang kompeten di bidang transfer sepak bola guna membantu si pelatih asal Norwegia. Itu pun kalau dia masih peduli dengan prestasi klub.
Trivia: Pada Agustus 2016, Ed Woodward berperan besar kala MU memboyong Paul Pogba dari Juventus. Saat itu, si gelandang Prancis memecahkan rekor transfer termahal: 105 juta euro. Namun, sisanya, kebanyakan adalah transfer ampas.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .