Ezra Walian Ditarget Tampil di SEA Games 2017

Ezra Walian (Foto: Twitter @ezzie1020)

Naturalisasi bukanlah barang baru di dunia Si Kulit Bulat. Meskipun dianggap sebagai jalan pintas menuju prestasi, nyatanya pemeralihan kewerganegaraan bagi penduduk asing ini masih banyak diminati. Tak hanya negara-negara medioker, naturalisasi juga menjalar hingga negara mapan prestasi layaknya Jerman, Spanyol dan Portugal.

Bagaimana dengan Indonesia? Seperti diketahui, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan naturalisasi pertamanya pada 2010 silam. Adalah Cristian Gonzales yang mencatatkan namanya sebagai pemain sepak bola naturalisasi pertama Indonesia. Pemain berjuluk EL Loco ini kemudian memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia di Piala AFF 2010--melaju hingga partai final sebelum ditekuk Malaysia.

Enam tahun berlalu, pemain naturalisasi belum kehilangan panggungnya di persepakbolaan nasional. Menyusul kesuksesan Stefano Lilipaly bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, baru-baru ini nama anyar lantas mucul ke permukaan yakni Ezra Walian.

Ezra merupakan pesepakbola berusia 19 tahun berkewarganegaraan Belanda yang lahir dari ayah berdarah Manado Glenn Walian dan ibu Linda Bos dari Belanda. Ezra memperkuat Jong Ajax Amsterdam dan tampil di kompetisi Eerste Divisie atau Divisi II Liga Belanda. Dia juga menjadi bagian dari Timnas Belanda U-15 (2012), U-16 (2012), dan U-18 (2013).

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S. Dewa Broto mengatakan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi telah meminta surat rekomendasi kepada pihaknya terkait proses naturaliasi Ezra Walian pada Jumat (30/12) lalu.

“(Surat rekomendasi) Sudah ditandatangani Pak Menteri (Imam Nahrawi) dan dikirim ke Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM). Prosesnya masih panjang, tapi kami berikan prioritas kepada Ezra Walian. Kami belum tahu berapa lama prosesnya, tapi sebelum SEA Games 2017 (Agutus) diharapkan sudah selesai. Kami menargetkan Ezra sudah bisa berlaga untuk timnas di SEA Games 2017, ” ujar Gatot kepada kumparan, Senin (2/1/2017).

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, proses naturaliasi akan melawati berbagai tahapan. Surat rekomendasi Kemenpora kepada Kemenkumham pun baru menapaki anak tangga pertama. Persetujuan memperoleh hak WNI akan ditentukan oleh Presiden RI, kemudian meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diambil sumpahnya sebagai proses terakhir.

Pada pasal 10(1) menyatakan Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui Menteri. Pasal 11 berbunyi Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.

Pasal 13(1) menyatakan Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan. (2) Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden. (3) Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan. (4) Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai alasan dan diberitahukan oIeh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri.

Pasal 14(1) berbunyi Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. (2) Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Prioritas yang diberikan oleh Kemenpora dalam mengurus naturalisasi Ezra Walian semakin memperbesar langkahnya untuk bisa tampil di ajang SEA Games 2017. Selain memenuhi persyaratan usia, pengalamannya tampil di kompetisi Eropa dipercaya bisa menjadi modal bagus untuk menembus skuat “Garuda Muda”.

Ezra Walian (Foto: Twitter @ezzie1020)

"Sejak kecil saya cinta Indonesia, saya mengikuti perkembangan Timnas Indonesia saat tampil di Piala AFF 2016 lalu. Saya berharap dan selalu siap untuk menjadi pemain Timnas Indonesia," ujar Ezra seperti dilansir laman resmi PSSI.

Meski demikian, Ezra belum tahu kapan bakal menjadi WNI. "Saat ini saya memang belum bicara apa-apa soal kemungkinan menjadi WNI. Pihak PSSI yang menanyakan dan ingin melihat saya bermain bola. Jadi, sampai saat ini belum ada proses apa-apa," tandasnya.

Jika proses naturalisasi Ezra berjalan lancar, namanya akan sejajar dengan para pemain asing yang mendapatkan hak WNI sebelumnya. Beberapa nama di antaranya mampu memberikan dampak bagus bagi Timnas Indonesia. Cristian Gonzales dan Stefano Lilipaly tercatat sebagai pemain naturalisasi "tersukses" setelah mampu membawa skuat "Garuda" menuju partai final Piala AFF. Nama-nama lain seperti Greg Nwokolo, Kim Jefrey Kurniawan, Tonie Cusell, Johny van Beukering, Raphael Maitimo, Victor Igbonefo, Bio Paulin dan Sergio van Dijk hanya sempat memperkuat timnas dalam beberapa laga.

Namun, dari sederet nama pemain naturalisasi, nama Diego Michiels menjadi pusat perhatian. Prestasinya bersama timnas sejatinya cukup bagus setelah mampu membawa Timnas U-23 dua kali ke laga puncak (SEA Games 2011 dan 2013), tetapi kelakukan liarnya di luar lapangan membuat namanya tercoreng. Ia bahkan sempat meringkuk di balik jeruji besi selama lebih dari tiga bulan karena kasus hukum.