Fakhri Husaini: Jangan Puji Pemain Naturalisasi Berlebihan, Menyakiti Lokal

15 November 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini meluapkan kegembiraan susai melawan timnas Korea Utara U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini meluapkan kegembiraan susai melawan timnas Korea Utara U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Fakhri Husaini mengeluarkan pernyataan terkait pemain keturunan dan naturalisasi yang membela Timnas Indonesia. Kali ini, eks pelatih Timnas U-16 dan U-19 itu mengatakannya di tengah momen Piala Dunia U-17 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan menjadi pembicara di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 di Grand Swiss Belhotel, Surabaya, Selasa (14/11); Fakhri meminta masyarakat tidak berat sebelah dalam memuji pemain. Ia tak mau pemain naturalisasi dipuji setinggi langit, sedangkan pemain lokal kurang mendapat apresiasi.
Awalnya, Fakhri menjelaskan pandangannya lebih dahulu terkait keberhasilan Timnas U-17 menahan imbang Ekuador dan Panama. Baginya, semua pemain berperan di situ, tidak cuma karena Ji Da-bin, Welber Jardim, dan Amar Brkic.
"Keberhasilan mereka kemarin dapat 2 poin, keberhasilan bersama, semua, bukan hanya sukses karena 3 pemain [keturunan]. 3 pemain ini enggak akan bisa main kalau yang lokal-lokal ini enggak bantu mereka," kata Fakhri.
Pesepak bola Timnas Indonesia Welber Jardim berebut bola dengan pesepak bola Timnas Ekuador Michael Bermudez dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
Menyinggung timnas senior, Fakhri berharap masyarakat tidak melupakan jasa pemain non-keturunan seperti Rizky Ridho, Ernando Ari, Nadeo Arga Winata dan lain-lain. Ia merasa, kemajuan timnas senior sekarang bukan cuma karena ada pemain naturalisasi.
ADVERTISEMENT
"Pesan saya sekarang, tidak perlu berlebihan ngasih pujian ke pemain naturalisasi. Tanpa disadari, pujian berlebihan bisa menyakiti pemain lokal kita. Ini sepak bola, 11 orang. Perlu hati-hati, siapa yang memulai perpecahan ini? Gak tahu saya," jelasnya.
"Tapi ketika pujian berlebihan ke naturalisasi, seolah-olah keberhasilan timnas kita cuma karena mereka. Jangan lupa hebatnya Ridho, Nadeo, Ernando, tapi enggak... saya gak tahu, kalau tim ini [Timnas U-17] gagal, bisa jadi yang [dianggap] salah yang lokal. Berikan pujian proporsional. Itu yang dibutuhkan mereka," tandasnya.