Fan Sebut Jerman Tersingkir karena Kena Karma Piala Dunia 2010

2 Desember 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Jerman terlihat sedih setelah pertandingan karena Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022, di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Jerman terlihat sedih setelah pertandingan karena Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022, di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jerman mengalami pil pahit di ajang Piala Dunia 2022. Die Mannschaft harus angkat koper lebih awal usai cuma menempati posisi ketiga Grup E dengan koleksi empat poin.
ADVERTISEMENT
Pada laga pemungkas fase grup, Jerman menang 4-2 atas Kosta Rika, Jumat (2/12) dini hari WIB. Hasil itu belum cukup mengantarkan Thomas Mueller dan kolega ke babak 16 besar, sebab di laga lain Jepang mampu menumbangkan Spanyol 2-1.
Tragis, kepastian Jerman tersingkir dikarenakan gol kontroversial Jepang yang dicetak Ao Tanaka di menit 51. Dalam proses gol tersebut, assist yang dikirimkan Mitoma menuai kontroversi karena dianggap telah melewati garis. Namun, tim wasit mengecek VAR dan menilai gol tersebut sah karena bola yang dikirimkan Mitoma belum seluruhnya melewati garis.
Pemain Jepang Kaoru Mitoma beraksi sebelum Ao Tanaka mencetak gol kedua saat lawan Spanyol pada Piala Dunia 2022, di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Petr David Josek/AP Photo
Andai gol tersebut dianulir dan skor Jepang kontra Spanyol bertahan 1-1, Jerman dipastikan akan mendampingi La Furia Roja ke babak 16 besar karena unggul selisih gol atas Jepang yang sama-sama mengoleksi empat poin.
ADVERTISEMENT
Namun, karena Jepang menang 2-1 atas Spanyol, ‘Samurai Biru’ yang melenggang ke 16 besar dengan status juara grup (6 poin) bersama Spanyol selaku runner up dengan koleksi empat poin dan unggul selisih gol atas Jerman.
Terkait tersingkirnya Jerman di fase grup Piala Dunia 2022, sejumlah fan pun menilai bahwa Jerman kena karma Piala Dunia 2010.
Pemain Jerman terlihat sedih setelah pertandingan karena Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022, di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Kamis (1/12/2022). Foto: Molly Darlington/REUTERS
"Karma untuk gol [Frank] Lampard yang melewati garis sekitar lima yard pada [Piala Dunia] tahun 2010," kata salah satu fan, dikutip dari Sport Bible.
"Karma mungkin memakan waktu cukup lama. Akhirnya keadilan untuk Lampard," ujar fan yang senang Jerman tersingkir.
Pada Piala Dunia 2010, Jerman sempat mendapat keuntungan saat menghadapi Inggris di babak 16 besar. Ketika itu, belum ada Goal Line Technology, maupun Video Assistant Referee (VAR).
ADVERTISEMENT
Adapun momen Jerman mendapat keuntungan terjadi saat mereka sedang unggul 2-1 atas The Three Lions. Ada sebuah tendangan Frank Lampard yang menyasar gawang Manuel Neuer. Bola membentur mistar gawang dan dalam tayangan ulang bola pantulannya mengarah ke bawah dan melewati garis gawang. Namun, gol tersebut tak disahkan oleh wasit karena dianggap belum melewati garis gawang.
Pada akhirnya, Jerman keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 4-1. Penggawa Timnas Inggris di laga tersebut, Joe Cole, pun mengaitkan tersingkirnya Jerman di Piala Dunia 2022 dengan yang dialami bersama Inggris di Piala Dunia 2010.
"Ini merugikan Jerman, tetapi pada 2010 melawan Inggris di pertandingan terakhir saya, gol Frank Lampard jelas sudah melewati batas. Tidak ada simpati dari saya," kata Joe Cole kepada BeIN Sport.
Hansi Flick. Foto: Reuters/Andreas Gerbert
Kegagalan Jerman lolos dari fase grup adalah yang kedua kalinya secara beruntun. Sebelumnya pada Piala Dunia 2018, Die Mannschaft mendekam sebagai juru kunci Grup F usai cuma mengoleksi tiga poin.
ADVERTISEMENT
"Kejatuhan kami tidak terjadi hari ini, tetapi dalam 20 menit melawan Jepang. Kami bisa saja menang melawan Spanyol dengan sedikit lebih efisien. Namun demikian, kekecewaannya sangat besar," kata pelatih Jerman, Hansi Flick, selepas pertandingan melawan Kosta Rika, dikutip dari 90Min.
"Kami akan pulang. Kekecewaan saya sangat besar dan staf pelatih merasakan hal yang sama," imbuh juru taktik berusia 57 tahun ini.