Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Datang ke klub sebesar Real Madrid , apalagi dengan nilai transfer mencapai 48 juta euro, jelas bukan beban yang mudah dipikul siapa pun, termasuk Ferland Mendy .
ADVERTISEMENT
Mendy adalah bagian dari proyek peremajaan yang dilakukan Real Madrid pada awal musim ini. Bermodalkan fulus lebih dari 300 juta euro, El Real mengangkut sejumlah pemain muda potensial untuk dijadikan tumpuan masa depan.
Mendy sendiri didapuk untuk menjadi suksesor bagi Marcelo Vieira, bek kiri andalan Real Madrid yang kini telah berusia 31 tahun. Akan tetapi, Mendy tidak bisa langsung nyetel.
Sebagai seorang bek kiri, Mendy memang piawai dalam bertahan. Tekel-tekelnya lugas, bahkan sampai di sesi latihan sekalipun. Akibat gaya mainnya ini, Mendy sampai mendapat hadiah batu bata dari rekan-rekannya saat Natal lalu.
Namun, kemahiran dalam bertahan itu tidak serta merta diimbangi dengan kebolehan dalam membantu serangan. Padahal, untuk jadi penerus Marcelo, kemampuan menyerang adalah kelebihan yang wajib dimiliki Mendy.
ADVERTISEMENT
Boleh dibilang, satu-satunya keunggulan Mendy saat maju ke depan adalah kemampuan dribelnya. Tercatat, dia mampu menorehkan 2,3 dribel sukses di tiap pertandingan La Liga bersama Los Merengues.
Itu saja jelas tidak cukup. Sebab, apalah artinya membawa bola ke depan tetapi tidak ada hasil akhirnya? Kekurangan inilah yang membuat pemain 24 tahun tersebut kerapkali dikritik pada awal musim.
Namun, perlahan situasi berubah. Mendy tampak semakin percaya diri dan makin piawai saja dalam membantu serangan. Bukti paling konkretnya adalah ketika dia mengirim assist untuk Karim Benzema di El Derbi Madrileño.
Sabtu (1/2/2020) lalu, Real Madrid sukses menundukkan Atletico Madrid dalam laga ketat di Santiago Bernabeu. Tuan rumah keluar sebagai pemenang berkat gol tunggal Benzema yang lahir lewat bantuan Mendy tadi.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, Mendy pun mendapat pujian dari rekan setimnya, Raphael Varane. "Dia pemain yang sangat bagus dan potensi besarnya sekarang makin terlihat," kata pria Prancis itu seperti dilansir Diario AS.
"Dia sangat solid dalam bertahan dan memiliki kekuatan fisik luar biasa untuk memengaruhi pertandingan. Dia beradaptasi dengan baik dan mulai memahami apa artinya bermain untuk Real Madrid," tambah Varane.
Mendy sendiri kini telah jadi pilihan utama pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Terhitung, eks penggawa Lyon ini sudah secara reguler menghuni sisi kiri pertahanan tim sejak awal November 2019 lalu.
Dengan penampilan apiknya bersama Real Madrid, tentu pintu Timnas Prancis di Euro 2020 nanti bakal sangat terbuka untuk Mendy. Terlebih, dia tak memiliki pesaing yang benar-benar kuat.
ADVERTISEMENT
Terakhir kali Timnas Prancis berlaga, pelatih Didier Deschamps memanggil Lucas Digne dan Benjamin Mendy untuk menjadi bek kiri. Digne memang cukup solid di Everton tetapi Benjamin Mendy bukan pemain reguler Manchester City.
Selain Digne dan Benjamin Mendy, pemain lain yang bisa jadi pesaing Mendy adalah adalah Layvin Kurzawa dan Lucas Hernandez. Akan tetapi, bisa dibilang kedua nama itu tak perlu dikhawatirkan.
Pasalnya, Kurzawa saat ini telah tersisih dari tim inti Paris Saint-Germain. Sementara itu, Hernandez lebih sering bermain sebagai bek tengah bersama klubnya saat ini, Bayern Muenchen.
Justru, Hernandez yang perlu diperhatikan Mendy baik-baik adalah adik Lucas, yaitu Theo yang kini memperkuat Milan. Bersama Milan, Theo Hernandez sudah mencetak 5 gol dan 2 assist. Luar biasa untuk ukuran pemain belakang.
ADVERTISEMENT
Namun, Mendy tetap punya kesempatan sangat besar. Apalagi, dia bermain di Real Madrid bersama Varane. Kolaborasi yang sudah terjalin di level klub ini bukan mustahil berlanjut ke ajang antarnegara kelak.