FIFPro Sudah Bersurat ke PSSI & FIFA Agar Intervensi Kasus Kalteng Putra

2 Februari 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Exco APPI dan para pemain Kalteng Putra (2023/2024) terkait dengan permaslahan klub di Kantor APPI, Jalan Jaksa Nomor 4, Jakarta Pusat, pada 2 Februari 2024. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Exco APPI dan para pemain Kalteng Putra (2023/2024) terkait dengan permaslahan klub di Kantor APPI, Jalan Jaksa Nomor 4, Jakarta Pusat, pada 2 Februari 2024. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pesepakbola Profesional Dunia (FIFPro) sudah bersurat ke PSSI dan FIFA terkait kasus penunggakan gaji pemain-pemain Kalteng Putra. Mereka menuntut PSSI dan FIFA turun tangan mengatasi sengketa ini.
ADVERTISEMENT
PSSI dan FIFA diharapkan bisa memberikan bantuan kepada para pemain Kalteng Putra. Pasalnya, pemain-pemain tersebut dilaporkan ke kepolisian oleh manajemen dengan kasus pencemaran nama baik usai melakukan protes penunggakan gaji.
Riza Hufaida selaku Officer Legal Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menjelaskan bahwa APPI akan mendukung pemain-pemain Kalteng Putra mendapatkan hak-haknya.
''Kasus seperti ini klub jangan laporkan ke pihak kepolisian. Jelas ini adalah football family yang diselesaikan di sepak bola. Aturannya sudah jelas, ada di statuta PSSI dan aturan kontrak soal sepak bola,'' kata Riza di Jakarta, Jumat (2/2).
''Makanya, kami menyayangkan ketika Kalteng Putra ini justru melaporkan para pemain ke Polisi dan ini punya potensi sepak bola kita disanksi oleh FIFA. Karena FIFPro sudah kami laporkan dan membantu kami. FIFPro sudah bersurat ke PSSI dan FIFA, isinya untuk mengintervensi ini,'' lanjutnya.
Logo FIFA. Foto: AFP/Michael Buholzer
Sementara itu, Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, juga menuntut PSSI untuk bertindak dalam kasus ini. Ia ingin PSSI berada di sisi pemain dan memberikan dukungan.
ADVERTISEMENT
''APPI berharap kepada PSSI bisa bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini, sehingga para pemain tidak bernasib tragis, menjadi deretan korban malapetaka sepak bola Indonesia,'' ucap Andritany.
''Jangan sampai para pemain tidak dibayar gajinya, malah justru dilaporkan ke polisi oleh klubnya, lalu disanksi PSSI. Saya rasa ini sangat tragis jika dilaporkan polisi, dan sanksi sudah dijatuhkan kepada para pemain Kalteng Putra. Saya rasa ini tidak baik untuk sepak bola kita,'' tandasnya.