Foto: Akhirnya Liverpool Berpesta Pora
ADVERTISEMENT
Delapan menit setelah sepakan Divock Origi ke gawang yang dikawal Hugo Lloris, Estadio Wanda Metropolitano menumpahkan gemuruh yang diperam selama 14 tahun. Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur, enam kali sudah trofi Liga Champions dibawa pulang.
ADVERTISEMENT
Jordan Henderson memeluk bapaknya yang berdiri di pinggir lapangan sambil menangis, Alisson Becker melakukan sambungan video dengan istrinya yang tak dapat hadir karena menanti kelahiran anak kedua, sementara Origi berlari memeluk Juergen Klopp.
Mohamed Salah menggendong anak perempuannya, berjaga-jaga jika ia ingin mencetak gol lagi sendirian. Coba pikir-pikir, seperti apa, ya, rasanya punya bapak yang menjuarai Liga Champions?
Virgil van Dijk terkapar di atas rumput Estadio Wanda Metropolitano, menutup wajah dengan kedua tangannya. Bek setangguh dia ternyata bisa luluh juga. Di sampingnya, Harry Kane berdiri dengan kedua telapak tangan yang juga menutup wajah. Tapi, itu dua tangisan yang berbeda.
Di tengah lapangan, Alex Oxlade-Chamberlain berfoto bersama Trent Alexander-Arnold, sementara Dejan Lovren mengendap-endap menggunting gawang. Katanya, potongan gawang itu ingin dibawanya sebagai kenang-kenangan. Bek terbaik di dunia mah bebas.
ADVERTISEMENT
Semua penggawa naik ke podium. Terasa lengkap karena sebelum laga mereka pun sudah berfoto bersama. Silakan berterima kasih kepada Mauricio Pochettino. Tanpa permintaannya kepada UEFA, sesi foto sebelum laga hanya diikuti oleh 11 pemain awal.
Trofi 'Si Kuping Besar' diangkat. Henderson, sang kapten, mendapat kehormatan untuk mengangkatnya pertama kali. Entah seperti apa rasanya mengangkat trofi sakral semacam itu.
Klopp bilang, tak penting baginya untuk menyentuh tanda juara itu. Ada kesenangan yang tak tergantikan melihat wajah-wajah girang tim besutannya. Tapi, semua orang di Liverpool sayang dan hormat kepada Klopp. Jadi, setelah dilempar-lempar oleh para pemainnya, Klopp juga mengangkat trofi mahasakral itu.
Tapi, pesta belum usai. Minggu (2/6/2019) waktu Liverpool, giliran seantero kota yang mengarak para jagoan. "We've conquered all of Europe," seperti itu seruan para suporter.
ADVERTISEMENT
Origi yang biasanya duduk di bangku cadangan, kini berdiri di atas bis paling depan. Dipersilakan kawan-kawannya untuk mengangkat trofi di hadapan para suporter. Dua golnya meloloskan Liverpool dari lubang jarum semifinal, satu golnya mengunci kemenangan di duel puncak.
Van Dijk dan Alisson memang tak mencetak gol. Tapi keduanya adalah dua pilar kokoh yang menopang langkah Liverpool di Liga Champions 2018/19. Bahkan dalam 69 laga terakhirnya di seluruh kompetisi bersama Liverpool, Van Dijk tak mampu dilewati aksi dribel pemain mana pun.
Sementara, Alisson menjadi kiper pertama yang mencatatkan nirbobol di final Liga Champions setelah final 2009/10. Harga mahal tak masalah, kualitas bicara lantang.
Liverpool memasuki Estadio Wanda Metropolitano sambil menggendong status runner up yang sebenarnya hanya eufemisme untuk pecundang dan pesakitan. Tapi, kini mereka pulang dengan gelar juara.
ADVERTISEMENT