Futsal: Perubahan Metode dari Pelatih Jepang Menurut Rani Mulyasari

5 April 2018 14:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggawa Timnas Futsal Putri, Rany Mulyasari. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penggawa Timnas Futsal Putri, Rany Mulyasari. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Futsal Putri Indonesia tak memiliki banyak waktu menatap ajang AFC Cup Women Futsal Champhionship 2018. Ajang ini bakal berlangsung dari 2 sampai 12 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, pelatih kepala Kesuke Takahasi terus mematangkan persiapan bagi 'Srikandi Garuda' agar bisa finis di empat besar, sesuai target yang dipatok Federasi Futsal Indonesia. Sejak Senin (3/4/2018) lalu, sebanyak 25 pemain ambil bagian dalam pemusatan latihan di Purwokerto, Jawa Tengah.
Pelatih 35 tahun itu memang membawa angin segar bagi para pemain. Beberapa kelemahan yang ada di tubuh tim selama ini mulai dibenahi. Fisik, taktik, serta daya juang bertanding menjadi menu yang diutamakan oleh eks pemain futsal di salah satu kompetisi Spanyol ini.
Dan bagi Rani Mulyasari, metode latihan yang diberikan pelatih asing membawa sedikit nuansa berbeda. Perbedaan yang mencolok, diakui penggawa UPI Bandung ini, adalah strategi.
"Memang level dan metode untuk pemain-pemain internasional yang diajarkan ke kami. Selama dua hari menjalani latihan, bedanya mungkin ada pada cara bertahan dan menyerang yang diperbaruinya. Kalau untuk tujuan utamanya, ya, sama saja, sama-sama menciptakan gol," tutur Rani.
ADVERTISEMENT
Timnas Futsal Putri Indonesia (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Futsal Putri Indonesia (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Rani melanjutkan, dirinya juga menikmati latihan fisik yang menjadi menu utama Kesuke. Sebab, dalam setiap latihan, Kesuke meminta para pemain terus bergerak.
Adapun terkait kondisi tim, pemain 25 tahun itu mengaku nyaman. Tidak ada kesenjangan dalam perpaduan antara pemain muda dengan senior macam Maulina Novryliani, Citra Adisty, Dyana Herlina, dan Novita Murni Piranti.
"Kalau latihan fisik sih sama aja, tidak banyak perbedaan mencolok, cuma intensitasnya saja yang diperbanyak dan ditingkatkan," kata Rani
"Selain itu, kalau sama teman-teman juga sama, sama-sama berjuang karena tidak ada perbedaan atau persaingan. Katakanlah mengingat futsal di Indonesia ini 'kan sudah berkembang dari tahun-tahun sebelumnya. Para pemain sudah kenal pivot, flank dan anchor juga," pungkas Rani.
ADVERTISEMENT