Gol Lacazette Selamatkan Arsenal dari Kekalahan di Laga vs Liverpool

4 November 2018 2:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
James Milner dan Roberto Firmino merayakan gol di laga vs Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs )
zoom-in-whitePerbesar
James Milner dan Roberto Firmino merayakan gol di laga vs Arsenal. (Foto: Reuters/Matthew Childs )
ADVERTISEMENT
Liverpool gagal menuntaskan ujian berat di pekan ke-11 Premier League 2018/19 dengan torehan tiga poin. Berlaga di Emirates Stadium pada Minggu (4/11/2018), Liverpool menuai hasil imbang 1-1 dengan Arsenal. James Milner menjadi sosok yang mengantarkan Liverpool pada keunggulan pertama di 61. Gol balasan tuan rumah dicetak oleh Alexandre Lacazette pada menit 82.
ADVERTISEMENT
Di hadapan pendukung sendiri, Unai Emery memasuki pertandingan dengan formasi 4-2-3-1. Lacazette yang berperan sebahai penyerang tunggal disokong oleh Pierre-Emerick Aubameyang, Kapten Mesut Oezil, dan Henrikh Mkhitaryan.
Sementara, Klopp dan pasukannya turun arena dengan mengusung skema andalannya, 4-3-3. Trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane menjadi ujung-ujung tombak yang siap menjebol gawang yang dikawal oleh Bernd Leno.
Secara garis besar jalannya laga babak pertama dapat digambarkan demikian: Arsenal dan Liverpool sama-sama menyerang intens. Alhasil, rangkaian permainan agresif menjadi pemandangan yang begitu dominan di sepanjang paruh pertama.
Merujuk pada statistik pertandingan babak pertama, kedua tim sama-sama menunjukkan permainan yang agresif. Hal ini ditunjukkan dari statistik laga yang menjelaskan bahwa Arsenal membukukan 9 upaya tembakan dengan 2 mengarah ke gawang dan Liverpool mencatatakan 7 upaya serangan dengan 2 yang diklasifikasikan sebagai tembakan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Pertandingan baru berjalan empat menit, Arsenal sudah mampu menyusun serangan yang membahayakan gawang lawan. Adalah Lacazette yang menjadi sumber kepanikan suporter Liverpool di menit-menit awal pertandingan. Beruntung, tembakan dari luar kotak penaltinya ini masih berhasil diamankan oleh Alisson Becker. Setali tiga uang dengan Lacazette, percobaan menyasar sudut kanan gawang yang dilesakkan oleh Granit Xhaka pada menit 14 juga belum sanggup mengandaskan perlawanan Alisson.
Terus-menerus ditekan tak membuat Liverpool luluh-lantak dalam seketika. Pada menit 17, mereka bisa saja membuka keunggulan pertama bila bendera offside tidak diangkat oleh hakim garis. Mane dan Firmino yang bermanuver menggiring bola ke arah gawang sanggup melepaskan diri dari dua kejaran dua pemain Arsenal. Sepakan Mane sebenarnya sudah berhasil mencapai gawang yang dikawal oleh Leno. Namun, gol tersebut langsung dianulir karena Mane sudah terperangkap dalam jebakan offside.
ADVERTISEMENT
Kabar baik bagi pendukung Liverpool, tim jagoan mereka belum berhenti menebar ancaman. Berselang dua menit dari peluang Mane tersebut, Liverpool kembali merepotkan barisan pertahanan Arsenal. Memanfaatkan umpan terobosan Trent Alexander-Arnold, Firmino melesakkan tembakan yang sialnya dimentahkan oleh tiang gawang. Begitu pula dengan percobaan Virgil van Dijk pada menit 23 yang dikandaskan oleh penjagaan Leno.
Walau belum sanggup membuahkan keunggulan pertama, masing-masing tim tak menurunkan intensitas menyerangnya. Menilik hitung-hitungan bangunan serangan, Arsenal memang lebih unggul. Namun, agresivitas mereka tak hanya muncul saat sedang menguasai bola, tapi juga saat tak memegang bola.
Hal ini mewujud dalam catatan 15 tekel sukses, 15 sapuan, dan 4 intesep yang diciptakan oleh Arsenal. Keuletan pemain-pemain Arsenal dalam merebut bola yang seperti inilah yang membuat penyerang-penyerang mereka tak kekurangan suplai bola. Namun demikan, laga babak pertama tetap usai dengan skor imbang 0-0.
ADVERTISEMENT
Lacazette jadi pahlawan Arsenal yang menyelamatkan timnya dengan mencetak gol penyama kedudukan di laga vs Liverpool. (Foto:  Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Lacazette jadi pahlawan Arsenal yang menyelamatkan timnya dengan mencetak gol penyama kedudukan di laga vs Liverpool. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Di 15 menit babak kedua, baik Liverpool dan Arsenal sama-sama masih meraba bentuk permainan terbaik. Kombinasi umpan pendek menjadi cara Arsenal untuk menyusun serangan, sementara Liverpool bermain dengan lebih direct.
Namun, tim tamu lebih dululah yang berhasil mematrikan keunggulan di laga ini. Milner menjadi protagonis The Reds berkat gol pembuka keunggulan yang dicetaknya di menit 61. Prosesnya bermula dari sepakan Mane yang berhasil ditepis oleh Leno. Milner yang sudah berhasil merangsek masuk hingga kotak penalti menyambar bola muntahan tersebut dan melepaskan tembakan ke arah gawang yang tak dapat dibendung oleh sang penjaga gawang.
Dua menit setelah gol pembuka keunggulan tadi, Arsenal kembali menyusun serangan yang berujung pada tembakan tepat sasaran. Kali ini, Lucas Torrerira yang tampil sebagai ancaman Liverpool. Menyambar umpan Mkhitaryan, Torrerira yang lepas dari penjagaan lawan melesakkan tembakan menyasar ke tengah gawang yang arahnya masih bisa dibaca, lantas digagalkan oleh Alisson.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, Arsenal bermain sebagai tim yang unggul dalam penguasaan bola, yaitu sebesar 60,1%. Namun, catatan ini tidak serta-merta membikin para penggawa Arsenal langsung mampu mencetak gol penyama kedudukan. Serangan demi serangan coba disusun walau pada akhirnya berujung pada muara yang sama: kegagalan.
Sadar timnya butuh daya gedor lebih dan variasi serangan, Emery melakukan perubahan. Alex Iwobi dimasukkan menggantikan Mkhitaryan pada menit 68. Sementara, Aaron Ramsey masuk menggantikan Aubameyang pada menit 73. Keputusan Emery untuk memasukkan Iwobi terbukti jitu. Serangan Arsenal yang tadinya sempat pampat kembali hidup.
Iwobi pun tak sekadar menjadi sosok yang berhasil menghidupkan ritme serangan Arsenal. Sebabnya, pemain asal Nigeria ini berhasil menjadi sosok yang membidani kelahiran gol penyama kedudukan untuk Arsenal. Umpan terobosan Iwobi-lah yang pada akhirnya menjadi assist dalam rangkaian gol penyama kedudukan Arsenal yang dilesakkan oleh Lacazette. Umpan terobosan itu dikonversi Lacazette menjadi tendangan yang menyasar sudut kiri gawang lawan. Alhasil, pada menit 82 kedudukan berubah menjadi imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
Usai gol penyama kedudukan itu, kedua tim tambah agresif. Namun, bangunan serangan demi serangan tak dapat dituntaskan dengan gol pembalik kedudukan, termasuk peluang yang dicatatkan oleh Hector Bellerin pada menit 88, yang berawal dari umpan Oezil. Alih-alih menjadi gol kedua Arsenal, tembakan Bellerin tadi justru melebar dari sisi gawang.
Lucunya, dua menit sebelumnya, serangan Liverpool-lah yang gagal berbuah gol, juga karena tembakan yang melebar di sisi kiri gawang. Salah, sang penggawa Mesir, menjadi sosok yang menorehkan peluang ini.
Wasit sebenarnya memberikan tambahan waktu lima menit di laga ini. Namun, tak ada tim yang mampu menambah gol hingga peluit panjang dibunyikan. Alhasil, laga pun tuntas dengan skor imbang 1-1.
ADVERTISEMENT