Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gowes Malang-Jakarta demi Korban Kanjuruhan, Midun Sempat Dicegah Atasan
5 Agustus 2023 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Aksi gowes dari Malang ke Jakarta demi mencari keadilan korban Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan Miftahudin Ramli alias Midun sempat mendapat ganjalan di tengah jalan. Ia dikabarkan telah dicegah atasannya di Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu.
ADVERTISEMENT
Midun mengaku bahwa dulunya adalah seorang sopir. Sekarang, pria 53 tahun itu menjadi penjaga malam di Batu Touris Mal milik Dinas Pariwisata Kota Batu. Ia pun sudah berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Midun memulai aksi bersepedanya pada Kamis (3/8) dari rumahnya, lalu ke Stadion Kanjuruhan, lalu ke Stadion Gajayana. Koordinator Tim Gabungan Aremania (TGA), Dyan Berdinandri, mengatakan bahwa pada saat malam hari beristirahat di posko TGA, Midun didatangi kepala dinas (kadis) dari kantornya.
"Jadi, kadisnya menawarkan untuk sebisa mungkin agar tidak melanjutkan perjalanan. Dari kadis menawari, kalau enggak melanjutkan, nanti, ayo kondisikan agar keluarga Pak Midun bisa rekreasi bareng-bareng," terang Dyan kepada kumparan, Jumat (4/8).
Akan tetapi, Midun tetap nekat. Ia pantang putar balik dan melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo dan sampai di Stadion Gelora Delta pada Jumat (4/8) pukul 11:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kemudian, masih menurut keterangan Dyan, orang-orang dari Disparta Kota Batu menemui istri dan anak Midun. Mereka memboyong keluarga Midun ke Gelora Delta demi membujuk Midun pulang.
"Sudah saya cek, memang A1, karena melalui anaknya, jadi kadis beserta jajarannya menjemput keluarga Pak Midun di rumah Pak Midun, mengajak istri Pak Midun ke Gelora Delta Sidoarjo. Mungkin dalam rangka melanjutkan upaya mereka-mereka untuk mungkin Pak Midun untuk tak melanjutkan ini," ucap Dyan.
Padahal, kata Dyan, Midun sebelumnya sudah mengajukan cuti kepada atasannya dan Midun sudah jujur tentang niatnya. Awalnya baik-baik saja, tetapi lalu mendapat pencegahan.
"Iya [dia ASN], makanya berkaitan dengan itu. Tadi pagi saya korek keterangannya, dia bilang sudah minta izin minta cuti, sudah izin ke pimpinan dan menerangkan bahwa tujuan cuti saya itu ini. Nah, kan pimpinan menyetujui, tapi sekarang gini kan jadi repot," ungkap Dyan.
ADVERTISEMENT
"Namun, dia dengan tegas bilang, 'Saya tetap lanjut, mas, gowes. Cuma kepikiran yang di rumah didatangi orang kantor.' Ndak mau dia putar balik, tetap mau melanjutkan," tandas Dyan menirukan ucapan Midun.
Keterangan dari TGA dibenarkan oleh anak Midun bernama Sandro. Jadi, awalnya Midun sempat diwanti-wanti terkait keranda yang dibawanya bersepeda Malang-Jakarta.
"Iya, ibu saya sama kepala dinas dan jajarannya itu sekarang [Jumat siang] di Delta menemui Bapak. Kemarin kan mintanya boleh berangkat dengan keranda polos. Sudah diturutilah. Setelah itu, mereka minta, 'Kalau bisa Mas Sandro, itu kerandanya dilepas, cuma pakai blabak [papan kayu] saja gitu'," tutur Sandro.
"Ya sudah tapi nanti diakali gini, barangnya ditumpuk, dimodel seperti melengkung sedikit seperti keranda gitu. Cuma dibalut sama trashbag ditulisi 'plus' gitu. Bendera usut tuntas tetap dibawa," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Awak media menemui Midun di area luar Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (4/8) malam WIB. Ia juga menerangkan terkait hal tersebut, intinya memang ada kekhawatiran dari atasan.
"Ya maksudnya cuma, 'Enggak bahaya ta?'. Niat saya itu apik [baik], tujuan saya juga enggak ada kata-kata ujaran kebencian ke siapa saja," terangnya kepada para wartawan di sana.
"Kalau saya jawab itu [soal dicegah kadis] enggak enaklah, ya. Saya jawab gitu, saya kira Pak Kadis bukan kemauan sendiri. Wajarlah, semua itu punya kekhawatiran sendiri," tandasnya.
Di setiap kota yang ia singgahi, Midun akan mampir di stadion-stadion. Rutenya mengawali dari Stadion Kanjuruhan, Gajayana, Gelora Delta Sidoarjo, Gelora Bung Tomo Surabaya, juga Gelora Joko Samudro Gresik.
ADVERTISEMENT
Midun juga akan melewati Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, hingga akhirnya sampai di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Di setiap kota akan ada suporter masing-masing tim setempat yang akan mengawalnya.