Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Guendogan Ungkap Alasan Jerman Tak Lagi Pose Tutup Mulut di Piala Dunia
29 November 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemain Timnas Jerman , Ilkay Guendogan mengungkapkan alasan timnya tidak melakukan pose tutup mulut kala bersua Spanyol dalam laga kedua Piala Dunia 2022 pada Senin (28/11) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Pemain 32 tahun itu menyebut timnya ingin fokus sepenuhnya pada pertandingan di lapangan. Maka dari itu, pose tutup mulut seperti kala bersua Jepang tak diulangi lagi oleh Jerman.
Jerman sebelumnya melakukan pose menutup mulut saat sesi foto sebelum pertandingan melawan Jepang di partai pembuka fase grup, Rabu (23/11). Aksi ini sebagai bentuk protes kepada FIFA soal pelarangan memakai ban kapten 'OneLove' di Piala Dunia kali ini.
Guendogan kemudian menjelaskan alasan timnya melakukan hal tersebut. Itu lantaran keputusan bersama sebagai sebuah tim mengingat ada beberapa pemain yang ingin melayangkan protes kepada FIFA.
"Kami memiliki beberapa pemain yang marah kepada FIFA, karena jelas ada hal-hal yang direncanakan dari tim," jelasnya.
"Kami melakukan diskusi di tim dan pada akhirnya diputuskan bahwa kami akan melakukan gerakan ini [pose menutup mulut] melawan FIFA. Jika anda melakukan sesuatu, anda melakukannya sebagai sebuah tim," ucap pemain Manchester City itu.
ADVERTISEMENT
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) juga menulis pernyataan soal sikap yang diambil melalui akun media sosial resminya. Menurut DFB, protes dilakukan oleh timnya sebagai wujud keinginan mempertahankan nilai-nilai negaranya yakni keberagaman dan penghormatan.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati," bunyi pernyataan DFB, pada Rabu (23/11).
"Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik–hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami," lanjutnya.
"Menolak kami memakai ban kapten sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami," tegas pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Adapun pada partai kontra Spanyol, Der Panzer hanya mendapat satu angka karena imbang 1-1. Juara dunia empat kali itu kini mengantongi satu angka dari dua laga berkat sekali imbang serta kalah.
Berikutnya, Jerman akan melakoni laga 'hidup-mati' lawan Kosta Rika, Jumat (2/12) dini hari WIB. Anak asuh Hansi Flick wajib menang dan berharap Spanyol melibas Jepang di pertandingan lainnya supaya mereka bisa melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Penulis: M. Fadhil Pramudya P.