Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Dong Fangzhuo merupakan satu dari tiga pemain Asia yang pernah membela Manchester United (MU). Ia bahkan adalah pemain Asia pertama sebelum adanya nama Park Ji-sung dan Shinji Kagawa.
ADVERTISEMENT
Dong Fangzhuo berlabuh ke Old Trafford pada 2004 dari klub lokal, Dalian Slide. 'Setan Merah' menebus sang pemain dengan harga 500 ribu pounds atau setara dengan Rp 9,1 miliar.
Saat Dong bergabung, MU masih dilatih Sir Alex Ferguson. Menariknya, kegagalan Dong membuat klub untung karena sebelumnya ada perjanjian uang akan dikembalikan jika MU tidak suka dengan performa sang pemain.
Meski mendapat pengembalian uang, MU tetap menganggap Dong sebagai satu di antara pemain yang dikontrak. Sementara, sang pemain yang berposisi sebagai striker itu justru menolak jika dirinya disebut flop bersama klub yang bermukim di Old Trafford itu.
"Saya tidak frustrasi. Selama bertahun-tahun, banyak pemain terampil telah meninggalkan klub. Ini kesempatan langka setiap pemain untuk bermain di Manchester United, jadi saya sangat bangga," ungkap Dong Fangzhuo, dikutip dari Sportbible.
ADVERTISEMENT
Dong sendiri gagal bersinar di Inggris karena mengalami cedera. Selain itu, ia kalah bersaing dengan pemain-pemain MU seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, hingga Ruud van Nistelrooy.
Adapun menurut catatan Transfermarkt, Dong diberikan kesempatan tampil sebanyak tiga kali selama empat musim berkostum MU.
Dong Fangzhuo tampil saat MU menghadapi Chelsea (Premier League), Coventry City (Piala Liga Inggris) dan AS Roma pada ajang Liga Champions. Ia sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman ke Royal Antwerp pada 2004 dan 2006.
Meski dianggap gagal sebagai pemain, Dong saat ini menyibukkan waktunya dengan berbagi pengalaman sepak bola kepada anak-anak. Dong kabarnya sedang menjadi pelatih anak di daerah Fujian, China.
Bahkan, beberapa di antaranya berkebutuhan khusus. Dong mengaku senang bisa berbagi ilmunya kepada para anak difabel tersebut.
ADVERTISEMENT
****