David de Gea

Hari Buruk David de Gea

23 Desember 2019 9:12 WIB
comment
85
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David de Gea, kiper Manchester United. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
David de Gea, kiper Manchester United. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Begitu Manchester United menelan kekalahan 0-2 dari Watford, David de Gea menjadi sasaran tembak.
ADVERTISEMENT
Watford meraih keunggulan pertama mereka pada laga pekan 18 Premier League 2019/20, Minggu (22/12/2019), dari kesalahan De Gea.
Kiper asal Spanyol itu berniat untuk menghentikan laju bola yang dilesakkan Ismaila Sarr. Manuver De Gea tak sempurna. Tangkapannya meleset, bola malah meluncur melewati celah antara kedua tangannya.
Bola betul-betul menggetarkan jala gawang United pada menit ke-50. De Gea berlutut di tepi gawang, merutuk pada diri sendiri sambil mengumpulkan sisa tenaga untuk bangkit dan membayar kesalahan.
Alih-alih demikian, De Gea malah takluk untuk kali kedua. Pertahanannya tumbang dihajar sepakan penalti Troy Deeney tiga menit berselang gol pertama tadi.
Ole Gunnar Solskjaer tak dapat menyembunyikan kekesalannya di pinggir lapangan. Bukan untuk De Gea saja, tetapi seluruh pemain yang memperlakukan pertandingan ini tak lebih dari laga testimoni.
Pierre-Emerick Aubameyang berusaha mencetak gol ke gawang David de Gea. Foto: Reuters/Carl Recine
Kurang lebih dua tahun yang lalu, De Gea dipuja. Suporter United bersorak memanggil namanya. Kalau perlu buat kultus baru hanya untuk menyembah De Gea. Memangnya Diego Maradona saja yang bisa dituhankan?
ADVERTISEMENT
Reaksi itu muncul berkat penampilan gemilangnya di laga melawan Arsenal. Pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium pada 3 Desember 2017 itu tuntas dengan kemenangan 3-1 untuk United.
Dalam kemenangan tersebut, ada 14 aksi penyelamatan De Gea. Di antara sekian banyak manuver, setidaknya ada tiga yang paling mencolok.
Pertama adalah ketika Romelu Lukaku melakukan eror sehingga tidak sengaja membelokkan bola yang dilesakkan via tendangan bebas Alexis Sanchez ke gawang sendiri.
Kiper bukan orang yang berlimpah waktu. De Gea hanya memiliki waktu sepersekian detik untuk mengambil keputusan ke arah mana ia melompat atau malah berdiam, manuver apa yang harus dilakukan--tepisan, sapuan, atau malah tangkapan?
Sesedikit apa pun waktunya, De Gea sanggup mengamankan gawang United dari kebobolan memalukan. Ia menepis bola, menyelamatkan gawang dari gol bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu muncul di babak pertama. Yang terjadi di babak kedua lebih gila lagi.
Sepakan menyusur tanah super keras Alexander Lacazette seketika berubah jadi tendangan ala pemain tarkam yang mental di hadapan kiper. Tenaganya sudah sebegitu kencang, kok, masih tidak masuk?
Penampilan de Gea melawan Arsenal. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Gempuran buat De Gea belum mereda. Tepisannya tadi membuat bola memantul. Sanchez tak mau kehilangan momentum. Sanchez menyambar bola lalu melesakkan tendangan dari jarak yang begitu dekat.
Kalau dilihat sepintas, sepakan itu pasti berakhir dengan gol. Malah untuk mencetak gol dari jarak sebegitu dekat, kau tidak perlu menjadi pemain setara Sanchez atau para penggawa Arsenal lainnya.
De Gea kerasukan dewa. Atau mungkin dewa itu memang dia sendiri. De Gea bangkit, lalu menjulurkan kakinya untuk menghentikan bola.
ADVERTISEMENT
Ada banyak jurnalis sepak bola yang menggambarkan momen itu dengan cara begini: David de Gea menjulurkan kakinya demi menyambut bola kiriman Sanchez.
Namun, bagaimana kalau ia sedang tidak menyambut? Bagaimana kalau De Gea sedang menantang bola yang di atas lapangan itu sama dengan nasibnya sendiri?
Kiper Manchester United, David de Gea. Foto: REUTERS/David Klein
Yang membuat sebagian orang yakin bahwa De Gea sedang benar-benar menantang nasib adalah reaksi setelahnya. Tidak ada letupan emosi. Wajahnya bahkan terlihat terlalu malas untuk sekadar mengacungkan tinju.
De Gea cuma bangkit, membersihkan jersi sekadarnya, lalu menepuk-nepuk sarung tangan tanda siap melakukan penyelamatan berikutnya.
Hari itu suporter United tak terpikat dengan gol yang berhasil dicetak Antonio Valencia (4') dan Jesse Lingard (11', 63'). Mereka menikamkan mata rekat-rekat di depan gawang, di area yang katanya rumput tak mau tumbuh.
ADVERTISEMENT
Di sana ada David de Gea, bersiaga dalam ketenangan yang paling ganjil.
***
Suporter Watford bersorak merayakan kemenangan. Peduli setan dengan status juru kunci. Toh, juru kunci juga layak bergembira, apalagi ini rumah mereka.
Sepak bola adalah tanah yang begitu memuja kemenangan dan mengidamkan kejayaan. Kalau keduanya tak bisa didapat, saatnya mencari kambing yang berwarna hitam.
Siapa pun yang geram dengan kekalahan ini tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari kambing yang demikian. Beberapa saat setelah laga usai, dia bersandar di tiang gawang Vicarage Road Stadium. Kepalanya tertunduk, badannya membungkuk, kostumnya hijau terang.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten