Hasrat Son Pulang ke Spurs dengan Emas Asian Games

31 Agustus 2018 20:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Son Heung-min tampil di Aian Games 2018 (Foto: Djulli Pamungkas/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Son Heung-min tampil di Aian Games 2018 (Foto: Djulli Pamungkas/Antara)
ADVERTISEMENT
Di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (1/9/2018), nasib Song Heung-min bakal ditentukan. Inilah langkah terakhirnya di cabang sepak bola pria Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Dibantu Son sebagai pemain senior, Timnas Korea Selatan U-23 bakal bersua Jepang dalam pertandingan final yang berlangsung pukul 18:30 WIB. Sekadar final untuk para pemain lain, tetapi tidak untuk Son.
Son memang mengusung misi khusus di Asian Games kali ini. Dia tengah berupaya meloloskan diri dari wajib militer yang mengancam karier sepak bolanya. Syaratnya, sosok 26 tahun ini harus menyumbangkan gelar juara dan kesempatan terdekat hadir di Indonesia.
Menyadari beban besar yang dipikul Son, rekan-rekan setimnya di Tottenham Hotspur ikut memberikan dukungan. Maka itu, Son tak ingin mengecewakan mereka. Tak ada cara selain membawa pulang emas Asian Games ke London.
"Ben Davies, misalnya, selalu mengirimkan pesan semacam 'semoga berhasil' menjelang pertandingan-pertandingan Korea. Ini memotivasi saya untuk kembali ke klub dengan membawa kemenangan," tutur Son dalam jumpa pers di Pakansari, Jumat (31/8).
ADVERTISEMENT
"Saya berterima kasih atas dukungan mereka. Saya ingin membahagiakan klub dan tentu saja negara saya," katanya menambahkan.
Son sendiri bersikap optimistis terkait kans negaranya di final. Tak peduli langkah mereka menuju final tak melulu mulus, misalnya sempat kalah 1-2 dari Malaysia dan dipaksa melalui babak tambahan waktu ketika bersua Uzbekistan.
Son Heung-min tampil di Aian Games 2018 (Foto: Djulli Pamungkas/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Son Heung-min tampil di Aian Games 2018 (Foto: Djulli Pamungkas/Antara)
Wajar saja. Materi Korea Selatan lebih mewah menimbang kehadiran pemain senior macam Son, kiper Jo Hyeon-woo, dan penyerang Hwang Ui-jo. Bandingkan dengan Jepang yang tak memanggil satu pun pemain senior.
Kendati begitu, status pemain senior turut memberikan tanggung jawab lebih kepada Son. Dia melihat dirinya sebagai pemimpin di skuat asuhan Hajime Moriyasu.
"Saya menyadari kewajiban menjadi contoh untuk pemain lain. Meskipun para pemain muda akan menyiapkan diri sebaik mungkin, saya harus tampil sebagai orang pertama yang berkorban," tutur Son.
ADVERTISEMENT
Untuk membuktikan ucapannya, Son mungkin bisa menjadi pembeda atau konkretnya mencetak gol. Sesuatu yang jarang dilakukannya di Asian Games karena cuma sempat menyumbangkan gol tunggal Korea Selatan ketika mengalahkan Kyrgyzstan di fase grup.