Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Heynckes yang Masih Merindukan 'Si Kuping Besar'
9 April 2018 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kemenangan 4-1 Bayern Muenchen atas Augsburg merampungkan Bundesliga musim ini lebih dini. Ya, Die Roten telah resmi menjadi juara kompetisi tertinggi di Jerman itu.
ADVERTISEMENT
Mengingat Bundesliga hanya menyisakan lima pertandingan lagi, torehan 72 angka Bayern tak mungkin lagi terkejar Schalke 04 yang baru mengemas 52 poin.
Bagi Bayern, menjuarai Bundesliga mungkin tak lagi spesial. Sudah biasaSetidaknya sejak musim 2012/2013 lalu, saat mereka berhasil mematahkan dominasi Borussia Dortmund yang menjadi juara dua edisi beruntun. Bayern kini sudah genap mengoleksi enam titel Bundesliga secara beruntun.
Maka, bisa dipahami jika Jupp Heynckes ingin mendapatkan sebuah tambahan spesial untuk musim ini: Liga Champions.
"Akan lebih menyenangkan jika kami memenangi Liga Champions. Kami harus bekerja sama secara optimal, tanpa ego apapun," ucap Heynckes kepada Kickers.
Liga Champions pernah jadi saksi bisu romansa terakhir Bayern dengan Heynckes. Musim 2012/2013 silam, pelatih berusia 72 tahun itu berhasil mempersembahkan trofi 'Si Kuping Besar' sekaligus mengukir treble bersama Bayern.
ADVERTISEMENT
Setelah berpisah di akhir musim itu juga, Heynckes kemudian kembali dipercaya untuk mengangkat kembali martabat Bayern yang jeblok pada Oktober tahun lalu. Semenjak itu pula Heynckes membawa Bayern kembali ke puncak klasemen Bundesliga --lewat 10 kemenangan beruntun di Bundesliga yang ditorehkannya dari awal Desember hingga pertengahan Februari.
"Mengingat situasi pada bulan Oktober, memenangi gelar adalah pekerjaan yang fantastis untuk semua yang terlibat. Dan setelah musim ini, kejuaraan ini tetap luar biasa dan layak untuk dipuji."
Di samping itu, Bayern telah menjejakkan satu kakinya ke babak semifinal usai menaklukkan Sevilla 2-1 pada leg pertama yang dihelat di Ramon Sanchez Pizjuan. Artinya, mereka hanya butuh hasil imbang untuk melewati adangan Jesus Navas dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Bayern diuntungkan karena bisa lebih fokus di Liga Champions saja. Berbeda dengan Sevilla yang konsentrasinya terbelah. Selain memutar otak untuk menjungkalkan Bayern di Allianz Arena, pasukan Vincenzo Montella itu juga tengah dipusingkan untuk finis menembus zona Eropa.
Klub asal Andalusia itu baru mengemas 46 poin di La Liga, berjarak satu angka dengan Villarreal yang berada di peringkat keenam --batas terakhir untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan. Kebetulan, Villarreal jadi calon musuh Sevilla di akhir pekan ini, tiga hari setelah berjibaku melawan Bayern.