Ide 'Mewah' Bos PSG untuk Bikin Liga Champions Lebih Megah dari Super Bowl

5 April 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi. Foto: Franck Fife/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi. Foto: Franck Fife/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, mengusulkan ide 'mewah', dalam arti terkait hal glamor, untuk membuat Liga Champions Eropa menjadi kompetisi termegah di dunia. Tujuannya agar Liga Champions tak kalah pamor dari Super Bowl dan National Football League (NFL) di Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Mirror, pada 2024, Liga Champions akan bertambah jumlah peserta di putaran finalnya, dari yang sekarang cuma 32 menjadi 36 tim. Al-Khelaifi mengusulkan ide tambahan, agar turnamen antarklub Eropa ini kian besar.
Pria berusia 48 tahun itu coba menggunakan peran barunya sebagai ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) dengan berusaha mengubah format kompetisi saat ini. Kepada The Athletic, ia mengatakan bahwa idenya ingin membuat Liga Champions bisa lebih besar dari kompetisi American Football, NFL.
Menurut Al-Khelaifi, Super Bowl di NFL kini terkesan lebih megah dan glamor atau mewah dari Liga Champions Eropa. Ia mencari cara agar Liga Champions bisa mengalahkan pamor Super Bowl.
Trofi Liga Champions. Foto: Reuters/Pierre Albuoy
“Final [Liga Champions] harus lebih megah. Saya tidak mengerti bagaimana Super Bowl bisa terasa lebih besar dari final Liga Champions. Super Bowl, dan AS umumnya, memiliki pola pikir, kreativitas, dan hiburan ini," terang Nasser Al-Khelaifi.
ADVERTISEMENT
"Itulah yang saya sarankan, untuk mengadakan upacara pembukaan Liga Champions, untuk memiliki satu laga di malam pembukaan di mana pemenang menghadapi tim besar, ​​mungkin itu bukan ide yang baik, tapi setidaknya mari kita menantang status quo. Setiap laga harus menjadi acara dan hiburan,” lanjutnya.
Super Bowl adalah pertandingan final NFL yang digelar setiap musimnya sejak 1966. Dua tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan juara.
Trofi Super Bowl alias Vince Lombardi Trophy. Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Memang, lazimnya, ada upacara dan hiburan sebelum laga digelar. Misalnya pada Super Bowl LVI, Februari lalu, ada aksi penyanyi country bernama Mickey Guyton yang menyanyikan lagu kebangsaan AS. Setelah itu, dilanjutkan acara hiburan, termasuk aksi atraksi pesawat tempur.
Kemudian, saat sesi half time, ada lagi hiburan. Dr. Dre, Snoop Dogg, Eminem, Mary J. Blige, hingga Kendrick Lamar beraksi menghibur penonton.
ADVERTISEMENT
Nasser Al-Khelaifi ingin Liga Champions menjadi semegah dan seglamor itu. Walau selama ini, ada juga upacara pembukaan dan hiburan sebelum final Liga Champions. Pada final 2021, DJ Marshmello bersama dengan Selena Gomez dan Khalid beraksi sebelum laga, tetapi masih kalah mewah dari Super Bowl.
Penampilan Mary J. Blige saat Pepsi Super Bowl LVI Half time Show di SoFi Stadium, di Inglewood, California, Minggu (13/2/2022). Foto: Kevin C. Cox/Getty Images
Bos PSG itu menggarisbawahi keinginannya untuk sepenuhnya mengubah format kompetisi Liga Champions saat ini menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dalam upaya untuk mendorong pendapatan. Dan bukan cuma ini ide Nasser Al-Khelaifi.
Al-Khelaifi juga memiliki rencana untuk menciptakan kembali Piala Super UEFA. Satu konsep yang akan dibahas, meskipun tidak jelas apakah itu ide pribadi Al Khelaifi sendiri atau bukan. Itu adalah turnamen mini 4 tim yang mengadu empat finalis Liga Champions dan Liga Europa satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Kami juga berpikir dengan UEFA tentang format dan pengalaman acara. Ambil Liga Champions, sejauh ini kompetisi klub terbaik, tetapi bagaimana kami membuat setiap pertandingan sebuah acara?" terangnya.
Al Khelaifi, bos PSG dan QSI. Foto: Reuters/Christian Hartmann
"Saran saya adalah untuk memiliki departemen kreatif dan hiburan sebagai bagian dari usaha patungan baru antara UEFA dan ECA. Bagaimana kami membuat babak grup menarik? Perbedaan waktu adalah masalah bagi AS dan Asia."
"Jadi bagaimana kami bisa mengerjakannya? Ini untuk hak-hak internasional yang memiliki potensi besar? Kami memikirkan segala macam hal, tempat baru, pasar baru, format baru," tandasnya.