Ikatan Batin, Alasan Bepe Terima Tawaran Jadi Manajer Persija

17 Januari 2020 14:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta melakukan perombakan jajaran manajemen untuk menyongsong Liga 1 2020. Menariknya, ada nama Bambang Pamungkas yang mengisi kursi Manajer 'Macan Kemayoran'.
ADVERTISEMENT
Munculnya Bepe sebagai manajer tim tentu kontradiktif dengan pernyataannya saat mengungkapkan kabar pensiun menjadi pemain. Pria 39 tahun itu awalnya belum berpikir soal masa depannya dan hanya akan menikmati hari-harinya di rumah.
Namun, keputusan itu akhirnya berubah. Target juara Liga 1 2020 yang dibebankan manajemen meruntuhkan hati Bepe.
“Keputusan pensiun sebetulnya sudah ada pada awal musim 2019. Enam bulan lalu juga saya sudah diskusi dengan Pak Ferry (Paulus). Saya kemudian meyakinkan diri. Ternyata, tim ini punya target tinggi," kata Bepe, Jumat (17/1/2020).
Bambang Pamungkas pensiun sebagai pesepak bola. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Makanya, saya tertantang dan langsung menerima jabatan manajer. Kalau tidak punya target tinggi, buat apa saya ada di sini. Saya putuskan kembali menjadi bagian dari Persija,” lanjutnya.
Menjadi manajer bukan pekerjaan mudah buat BP. Ia baru kali pertama memikul jabatan ini. Meski begitu, ia begitu yakin bisa menjalankan peran dengan baik. Tak heran, janji langsung diapungkan Bepe untuk membawa Persija meraih target.
ADVERTISEMENT
“Pada akhirnya ada ikatan batin yang membuat saya menerima. Memang, jadwal saya tak sepadat seperti menjadi pemain. Namun, sebetulnya sistem kerjanya tidak berubah, sama seperti waktu saya menjadi kapten," terang Bepe.
"Menjadi manajer juga harus melihat program apa yang dijalankan dari hari ke hari. Apa pun itu, tidak mengurangi tanggung jawab dan saya tetap akan sepenuh hati,” sambungnya.
Bepe—menempati jabatan yang ditinggal Ardhi Tjahjoko—harus siap menghadapi tekanan. Soalnya, Ardhi pernah membawa Persija menjadi juara pada musim 2018 saat menjadi manajer. Ekspektasi serupa tentunya ada di pundak mantan kapten 'Macan Kemayoran' itu.
Bambang Pamungkas diperkenalkan sebagai pelatih Persija. Foto: Persija Jakarta
Bicara perombakan deretan manajemen yang sudah disinggung di awal, Persija tak cuma memperkenalkan Bepe. Ardhi bergeser mengisi pos Penasihat dan Pembina Macan Kemayoran.
ADVERTISEMENT
Di atas Bepe, saat ini tak lagi berdiri sosok Ferry Paulus. Muhammad Prapanca ditunjuk untuk menjabat Presiden Persija musim 2020. Ferry sendiri sudah masuk jajaran direksi. Pada musim 2020, Ferry bertindak sebagai Direktur Olahraga Macan Kemayoran.
Tak berhenti di Ferry, deretan direksi juga mengalami perubahan. Kokoh Afiat yang sebelumnya menjadi Direktur Utama kini menjabat CFO (Chief Financial Officer). Sementara, pos Direktur Utama PT Persija dihuni Muhammad Ambono.
“Seperti yang rekan-rekan ketahui, saya diperkenalkan resmi menduduki jabatan manajer. Saya akan membantu pelatih guna menjalankan roda klub lebih baik. Manajemen baru ini bukan mengurangi, tapi justru ada penambahan. Posisi saya melengkapi saja. Sementara Pak Panca yang akan memimpin klub,” kata Bepe.