Imbas Corona, Pemain Liga Italia Harus Siap Potong Gaji

19 Maret 2020 6:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
zoom-in-whitePerbesar
Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
ADVERTISEMENT
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, pada Kamis (19/3/2020) dini hari WIB menyatakan bahwa para pemain Liga Italia di semua level kompetisi harus siap jika nanti menerima pemotongan gaji.
ADVERTISEMENT
Semua, tentu saja, karena virus corona. Saat ini, sepak bola di Italia sudah dibuatnya mati suri. Dengan jumlah kasus lebih dari 35 ribu dan korban meninggal hampir 3.000 jiwa, Italia menjadi negara yang terkena dampak terburuk COVID-19 di luar China.
Serie A sendiri menjadi kompetisi top Eropa pertama yang disetop akibat wabah corona ini dan sampai sekarang belum diketahui kapan ia bisa digulirkan kembali. Penundaan ini tak pelak membuat pendapatan tim-tim Italia menurun drastis.
"Pemotongan gaji tidak boleh jadi hal tabu untuk dibicarakan," kata Gravina kepada Radio 24.
Pemain Lazio, Jony, mengambil sepak pojok. Foto: Reuters/Alberto Lingria
"Kita semua harus memahami bahwa situasi darurat ini berlaku untuk semua orang dan dunia kita juga kudu bisa beradaptasi. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memberi teladan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ini, Ketua Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC), Damiano Tommasi, berkata bahwa kesinambungan sistem persepakbolaan selama dan sesudah krisis global ini adalah perhatian utama semua aktor yang terlibat di dalamnya, termasuk pemain.
"Kami semua punya kepentingan untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan untuk alasan ini kami harus mengevaluasi ulang semua elemen," tutur Tommasi kepada kantor berita ANSA.
"Menurunnya pendapatan, penundaan kompetisi, pembatalan acara, kontribusi pemerintah, bantuan federal, dukungan dari institusi internasional. Semua itu akan memberi pengaruh kepada para pemain," tambah eks penggawa AS Roma tersebut.