Impak Instan Patrick Cutrone

16 Januari 2020 15:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patrick Cutrone memperkuat Fiorentina pada laga Coppa Italia melawan Atalanta. Foto: ACF Fiorentina
zoom-in-whitePerbesar
Patrick Cutrone memperkuat Fiorentina pada laga Coppa Italia melawan Atalanta. Foto: ACF Fiorentina
ADVERTISEMENT
Tidak sampai setengah tahun Patrick Cutrone bermain untuk Wolverhampton Wanderers. Hanya lima bulan setelah dibeli dari Milan, penyerang Italia berusia 22 tahun itu sudah dipulangkan ke kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
Cutrone datang ke Inggris bersama Moise Kean dan kedua penyerang muda Italia itu kesulitan beradaptasi di liga yang baru. Namun, seiring dengan kedatangan Carlo Ancelotti, Kean pun mendapat kesempatan kedua di Everton.
Nasib itu tidak turut menaungi Cutrone. Kegagalannya merebut hati Nuno Espirito Santo membuatnya jadi pesakitan. Bukti konkretnya, dalam tiga bulan terakhir Cutrone hanya bermain selama 13 menit.
Cutrone sebetulnya tidak membuat onar di Wolves. Hanya, dia memang tidak terlalu bisa berintegrasi dengan tim. Akibatnya, Cutrone tidak dianggap sebagai sosok yang pas untuk bermain di tim asuhan Nuno.
Beruntung bagi Cutrone, ada tim Italia yang mau menampungnya. Ketiadaan striker tajam membuat Fiorentina bergerak cepat di jendela transfer Januari. Tanpa banyak basa-basi, kepindahan Cutrone pun terwujud.
Patrick Cutrone mencetak gol perdananya untuk Fiorentina. Foto: Twitter @acffiorenitna
Cutrone sendiri saat ini masih berstatus pinjaman di Fiorentina. Namun, indikasi bahwa Wolves memang tak menginginkannya lagi sangat kuat. Sebab, Cutrone dipinjamkan selama dua musim dengan opsi pembelian permanen.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Cutrone justru tampak bahagia. Dia merasa Fiorentina adalah tim yang tepat untuknya. Di klub asal Firenze itu dia bisa menjadi pilihan utama dan bermain secara reguler.
Benar saja. Hanya sehari setelah resmi diperkenalkan, Cutrone langsung dipercaya tampil untuk Fiorentina, meski hanya sebagai pengganti. Di laga itu, dia langsung mencetak gol cantik.
Menerima umpan mendatar dari sayap kanan, Cutrone menyambut bola dengan tumitnya. Gawang SPAL pun bobol. Akan tetapi, gol ini kemudian dianulir karena Cutrone sudah terperangkap offside.
It's okay. Gol yang dibatalkan memang bakal mengecewakan tetapi bagi Cutrone itu merupakan bukti bahwa dia sebenarnya layak untuk diandalkan. Kelayakan itu dia tunjukkan lagi pada Rabu (15/1/2020).
Patrick Cutrone sukses mencetak gol di laga debutnya sebagai starter untuk Fiorentina. Foto: ACF Fiorentina
Cutrone tampil sebagai starter tatkala Fiorentina menjamu Atalanta di ajang Coppa Italia. Striker bertinggi 183 cm itu pun tidak butuh waktu lama untuk mencetak gol dan, kali ini, gol tidak dianulir.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-11, lewat kerja sama ciamik dengan Dalbert, Cutrone berhasil menjebol gawang Pierluigi Gollini dengan sepakan mendatar. Gol itu dirayakan sang penyerang dengan penuh suka cita di hadapan suporter La Viola.
Di akhir cerita, Fiorentina berhasil menang dengan skor 2-1 meskipun kapten tim, German Pezzella, dikartu merah. Mereka pun berhak lolos ke perempat final untuk menghadapi Internazionale.
Dengan gol ini, Cutrone punya kesempatan besar untuk terus dipercaya di lini depan Fiorentina. Selama ini, mereka memang lebih kerap memainkan pemain non-striker macam Federico Chiesa, Kevin-Prince Boateng, atau Franck Ribery sebagai ujung tombak.
Sebetulnya, Fiorentina punya satu penyerang lain dalam diri Dusan Vlahovic, tetapi pemain satu ini masih terlampau muda dan minim pengalaman. Dengan adanya kekosongan ini, tak ada alasan bagi Cutrone untuk tak berkembang.
ADVERTISEMENT