Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Indosiar, sebagai pemegang hak siar Piala Menpora 2021, akhirnya menganggapi kisruh di media sosial yang menyeret nama Valentino Simanjuntak .
ADVERTISEMENT
Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad, mengatakan pihaknya memahami adanya kisruh tersebut. Akan tetapi, ia melihatnya lebih sebagai dinamika sehingga tak terlalu mempermasalahkannya.
"Tidak masalah. Itu adalah dinamika masyarakat dalam menanggapi sebuah fenomena. Kami tidak mempunyai kasus dengan Valent. Apa yang dilakukan Valent di layar ketika menjadi live commentary di Piala Menpora memang atas persetujuan dan dorongan dari Indosiar," ujar Harsiwi kepada kumparan pada Rabu (14/4).
"Bahwa dengan gaya tersebut ada yang suka dan tidak suka, tidak apa-apa. Itu hanyalah perbedaan selera. Yang terpenting tayangan bola ini harus positif dan bisa diterima oleh kalangan lebih luas," lanjutnya.
Menurutnya, gaya komentator Valentino merupakan bagian dari strategi pihaknya agar Piala Menpora lebih semarak. Ia juga berharap, melalui Valentino, pihaknya bisa turut menggaet pemirsa di luar segmen sepak bola.
ADVERTISEMENT
"Hal ini adalah strategi membuat tayangan Piala Menpora yang tanpa penonton agar lebih meriah dan seru dinikmati pemirsa di rumah dengan lebih luas, termasuk yang bukan penonton bola," ucap Harsiwi.
"Strategi ini juga bersamaan dengan penambahan ambiance penonton lapangan di setiap pertandingan. Dengan demikian penonton bola di rumah tidak merasakan pertandingan bola itu sepi," tandasnya.
Awal kekisruhan itu bermula dari cuitan Bali United lewat akun Twitter-nya pada Minggu (11/4) malam WIB. Di situ, Bali United me-mention Indosiar terkait dengan gaya komentator yang hiperbola.
Hal itu kemudian memantik netizen untuk ikut menuding gaya komentator Valentino yang berisik dan hiperbola. Kolom komentar Instagram dan Twitter pria yang dikenal dengan sebutan 'Bung Jebret' itu pun dipenuhi dengan kritikan sampai caci maki, hingga akhirnya ia memutuskan akan melaporkannya terkait dengan Undang-undang Informasi dan Teknologi Informatika (ITE).
ADVERTISEMENT