Indra Sjafri: Saya Terikat dengan PSSI, Tak Elok Ambil Jabatan di Bhayangkara

21 Februari 2020 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jumat (18/10/2019).
 Foto: Rafael Ryandika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jumat (18/10/2019). Foto: Rafael Ryandika/kumparan
ADVERTISEMENT
Indra Sjafri menjadi sorotan saat ditunjuk menjadi Direktur Teknik PSSI. Belum sampai sepekan menjabat posisi baru, pelatih 57 tahun itu mendapatkan secuil problem.
ADVERTISEMENT
Keinginan Bhayangkara FC menjadikan Indra sebagai direktur teknik klub melahirkan polemik kecil. Mochammad Iriawan, Ketua Umum PSSI, langsung menolak tegas bila Indra merangkap jabatan.
“Saya harus putuskan. Saya pikir tidak usahlah (ke Bhayangkara). Cukup Direktur Teknik PSSI saja. Bhayangkara cari orang lain saja,” kata Iriawan, Jumat (21/2/2020).
Namun, kontroversi itu segera diredam Indra. Melalui sambungan telpon, pria 57 tahun itu menampik kabar penawaran dari Bhayangkara.
Ia menegaskan bahwa dirinya mematuhi kontraknya dengan PSSI.
“Belum ada permintaan resmi (dari Bhayangkara). Saya juga ‘kan sedang terikat kontrak dengan PSSI. Tidak eloklah begitu (mengambil jabatan Direktur Teknik Bhayangkara),” kata Indra.
Indra Sjafri ketika memberi arahan timnya pada laga melawan Timnas Thailand dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Indra Sjafri resmi menjadi Direktur Teknik PSSI pada Selasa (18/2/2020), sehari setelah Iriawan menyatakan bahwa posisi Indra hanya akan membantu Danurwindo, Direktur Teknik PSSI sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pada tanggal 18 tersebut, Iriawan memberikan penegasan akan posisi Indra --sekaligus meralat ucapannya sendiri sehari sebelumnya. Iriawan mengatakan, jabatan tersebut membutuhkan intensitas tinggi sehingga menyerahkannya kepada Indra, alih-alih membiarkan Danurwindo, yang sudah berusia 68 tahun, mengembannya.
Kendati demikian, Danurwindo tetap memiliki tempat dalam jajaran staf PSSI. “Coach Danur menjadi penasihat kepelatihan karena senioritas beliau tidak diragukan lagi. Pemikiran Danurwindo tetap kami butuhkan. Karena itu, dia tetap bersama kami,” kata Iriawan.