Ironi Lini Depan Timnas U-19, Mesti Ada Perombakan?

26 Oktober 2020 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shin Tae-yong saat melatih Timnas U-19 Indonesia di Kroasia. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Shin Tae-yong saat melatih Timnas U-19 Indonesia di Kroasia. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 sudah merampungkan agenda pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Kendati begitu, masih banyak PR yang harus dibenahi Pelatih Shin Tae-yong, terutama di sektor lini depan.
ADVERTISEMENT
Meski secara keseluruhan sudah menunjukkan perkembangan positif, lini depan skuat 'Garuda Muda' dipercaya masih menjadi pos yang perlu dibenahi.
Jika di lini belakang dan tengah Shin memiliki banyak opsi pemain yang bisa diandalkan, hal itu tak berlaku untuk sektor ujung tombak. Pasalnya, efektivitas permainan dari barisan penyerang Timnas U-19 masih menyisakan tanda tanya besar.
Sejauh ini, Shin tampak saklek dengan skema dua penyerang dalam formasi 4-4-2. Adapun beberapa pemain yang mendapat kepercayaan lebih untuk tampil sebagai starting XI di antaranya adalah Braif Fatari (6 kali), Saddam Gaffar (6 kali), dan Irfan Jauhari (7 kali).
Pesepak bola Timnas Indonesia U-19 Saddam Emiruddin (kanan) melepaskan tembakan pada laga uji coba di Stadion NK Junak Sinj, Split, Kroasia, Minggu (11/10). Foto: Humas PSSI/handout ANTARA FOTO
Untuk Irfan, dalam beberapa pertandingan terakhir Shin mulai menariknya sedikit melebar. Pemain Bali United tersebut tampaknya tengah diproyeksikan menjadi gelandang sayap.
ADVERTISEMENT
Sementara, Jack Brown dan M. Bahril jarang dimainkan Shin sejak menit awal. Jack hanya turun 1 kali sebagai starter, sementara Bahril 2 kali.
Menyoal statistik penampilan, Shin memberikan kesempatan bermain yang cukup berimbang kepada Braif, Saddam, Irfan, dan Bahril.
Dalam 11 laga uji coba Timnas U-19 di Kroasia, Saddam dan Irfan memegang caps terbanyak dengan 11 dan 10 kali bermain. Sementara, Braif dan Bahril sama-sama mencatat 7 penampilan.
Aksi Timnas U-19 pada laga uji coba melawan Macedonia Utara di Stadion NK Junak Sinj, Split, Kroasia, Minggu (11/10). Foto: Instagram/@pssi
Dari deretan nama tersebut, Jack Brown-lah yang paling jarang diturunkan. Pemain Lincoln City U-18 ini hanya mencatat 4 penampilan selama di Kroasia.
Angka tersebut jelas kalah jauh dengan deretan penyerang Timnas U-19 lainnya. Kendati begitu, justru Jack yang mampu mencetak gol paling banyak di antara striker yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini Jack sukses membukukan 3 gol untuk skuat 'Merah-Putih'. Torehan tersebut sekaligus membawanya menjadi top skor Timnas U-19, menyamai catatan Witan Sulaeman. Saddam, Irfan, dan Braif menyusul di belakangnya dengan koleksi 2 gol.
Sementara, Bahril bahkan tidak sekalipun mencetak gol dalam rangkaian uji tanding Timnas U-19 di Kroasia.
Striker Timnas U-19, M. Bahril Fajar Fahreza. Foto: IG/fajarfahreza
Dari 11 laga uji coba, Timnas U-19 total melesakkan 19 gol. Barisan depan membuat sembilan gol atas nama Saddam, Irfan, Braif, dan Jack.
Dari fakta itu, terlihat jelas bahwa lini depan Timnas U-19 belum bisa menjadi mesin gol. Banyak gol justru datang dari pemain yang menempati lini kedua.
Statistik tersebut seakan menggambarkan bahwa 'ada yang salah' dari para penyerang Timnas U-19. Efektivitas mereka dalam mengonversikan peluang menjadi gol patut untuk dipertanyakan. Karena itu, perombakan diperlukan untuk menambah daya dobrak lini depan.
ADVERTISEMENT
Atas faktor itu pula, ketika Bagus Kahfi menyatakan siap merumput usai cedera parah, namanya langsung dihubungkan dengan Timnas U-19. Bagus dinilai mampu menjadi solusi akan ironi yang terjadi di lini depan Timnas U-19 saat ini.
Nama-nama baru untuk mengisi pos lini depan dipercaya akan didatangkan Shin pada TC Timnas U-19 selanjutnya. Apalagi, sebenyak 9 pemain keturunan dipastikan bakal datang, tak menutup kemungkinan di antaranya berposisi sebagai penyerang.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.