Iwan Bule Tak Pikirkan Jumlah Voter yang Memilihnya

21 Juli 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mochamad Iriawan (Iwan Bule), calon Ketua Umum PSSI. Foto: Ferry Tri Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mochamad Iriawan (Iwan Bule), calon Ketua Umum PSSI. Foto: Ferry Tri Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Mochamad Iriawan menggelar kampanye terakhirnya sebagai calon Ketua Umum (Ketum) PSSI di Hotel Century, Jakarta, pada Jumat (19/7/2019) malam. Dibalut acara bertajuk Ngobrol Bareng Iwan Bule, pria 57 tahun itu kembali memaparkan visi dan misinya kepada pemilik suara di Kongres PSSI.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Iwan mengundang voter di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Tangerang, dan Banten. Ini merupakan kampanye terakhir mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Seperti diketahui, Iwan memulai perjalanan kampanye di Bandung. Lalu, ia melanjutkan ke Semarang dan Surabaya. Dengan kata lain, sudah 75 persen voter yang ia kumpulkan.
Terakhir di Jakarta, Iwan menuntaskan bertemu 25 persen pemilik suara sisa. Ia mengumpulkan voter dari Indonesia bagian timur pada 17 Juli dan wilayah barat (Sumatra, DKI Jakarta, Tangerang, Banten).
Meski sudah menjangkau semua voter, Iwan enggan berkeyakinan bahwa semua mendukung dirinya.
“Saya tidak memetakan jumlah dukungan voter kepada saya (setelah kampanye). Saya nothing to lose saja. Kalau teman-teman ada pilihan lain, saya tidak masalah. Saya ikhlas. Yang jelas saya ingin coba memberikan yg terbaik buat negara, khususnya sepak bola. Saya dibesarkan oleh Indonesia. Jadi, saya akan mendarmabaktikan buat negara,” ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
Calon Ketua Umum PSSI, Rahim Soekasah (kiri) dan Mochamad Iriawan. Foto: Twitter dan instagram
Dalam kampanye terakhirnya itu, Iwan kembali menegaskan soal masalah jadwal yang kerap berubah-ubah. Ia menilai perlu ada terobosan dengan pihak kepolisian agar izin keamanan bisa lancar
Iwan lebih lanjut menuturkan seharusnya jadwal sudah ada setahun sebelumnya. Jadi, PSSI dan kepolisian bisa duduk bareng membahas agenda liga dan keamanan nasional jauh-jauh hari.
“Polisi juga punya agenda keamanan tersendiri. Mereka ‘kan mengamankan wilayah hukumnya, bukan cuma sepak bola. Nah, jadwal keamanan nasional dan liga harus disesuaikan. Ini harus ada sinergi. Makanya jika saya terpilih, saya akan menyampaikan ke Polri untuk membuat dua penanggung jawab. Satu untuk pertandingan, satu lagi untuk perizinan,” ujarnya.
Terkait kerja sama federasi dengan kepolisian, Iwan juga menegaskan akan kembali mendorong pemberantasan mafia bola.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan rumah PSSI memang berjibun. Masih ada masalah rivalitas suporter yang kerap menimbulkan korban jiwa.
Lalu, kinerja Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI juga belum maksimal. Ditambah lagi klub-klub sering kali terseok-seok operasional di kompetisi lantaran terkendala biaya.
“Saya akan membentuk departemen pembinaan suporter. Tugasnya mencari akar permasalahan suporter. Selama ini masalahnya ada di level bawah. Kami ingin menggelar pertemuan sederhana dengan seluruh fans,” tutur Iwan.
Sementara soal Asprov PSSI, Iwan ingin mematahkan level amatir. Caranya, ia ingin memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Kompetisi di level Asprov itu ‘kan banyak. Sementera sering terkendala finansial. Presiden sudah menerbitkan Inpres soal percepatan pembangunan sepak bola. Nah, level di Asprov atau amatir boleh pakai APBD. Jadi, akan kami maksimalkan APBD karena sesuai Inpres. Kepala daerah juga bisa bantu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Iwan memberikan solusi terkait masalah finansial yang sering dikeluhkan klub. Ia menjanjikan subsidi Liga 1 meningkat menjadi Rp15 miliar dan Rp5 miliar untuk Liga 2. Kalau terpilih, mantan Kapolda Jawa Barat tersebut juga ingin bekerja sama dengan maskapai penerbangan agar biaya operasional klub dan timnas tak bengkak.