Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Malang betul nasib Malcom . Pertama, Barcelona melegonya ke Zenit St. Petersburg setelah hanya mencicipi 15 laga dan mencetak sebiji gol bersama Blaugrana. Kedua, pemain asal Brasil itu mendapatkan tindakan rasialisme saat melakoni laga debutnya versus Krasnodar. Pelecehan itu berpotensi membuatnya segera angkat kaki dari klub berjuluk Sine-Belo-Golubye itu.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, aksi rasialisme itu bukan dikumandangkan oleh suporter tim lawan, melainkan dari para pendukung Zenit sendiri.
“Terima kasih kepada para pemimpin kami karena tetap setia pada tradisi," demikian spanduk yang dibentangkan fans Zenit di Krestovsky Stadium tersebut.
Tulisan bernada sarkas itu ditujukan kepada manajemen klub. Maksudnya, mereka "berterima kasih" karena manajemen klub merekrut pemain kulit hitam. Betul, sudah bukan rahasia lagi bila suporter klub-klub Rusia hobi melecehkan pemain berkulit hitam.
Pelecehan itu tak pandang bulu. Tahun lalu, Spartak Moscow mengunggah foto Pedro Rocha, Fernando, dan Luiz Adriano saat melakoni latihan di kamp yang terletak di Dubai. Mereka menyandingkan ketiga pemainnya yang berkulit hitam itu ibarat cokelat yang meleleh di bawah sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Aksi rasialis tersebut makin terpelihara dengan melencengnya kebijakan Komite Disiplin Asosiasi Sepak Bola Rusia (RFU). Bukannya menghukum para pelaku rasialisme, mereka justru menjatuhi sanksi kepada para korban.
RFU pernah menjatuhkan hukuman larangan dua kali main pada pemain dan pelatih yang bereaksi atas nyanyian bernada hinaan yang ditujukan kepada mereka.
Lalu, bukan sekali ini saja cemoohan berbunyi di Krestovsky Stadium. Suara-suara monyet terdengar saat Tim Nasional Prancis melakoni laga pra-Piala Dunia April 2018 tahun lalu, di mana Paul Pogba dan Ousmane Dembele yang jadi objeknya.
Zenit sendiri belum membuat pernyataan resmi akan tindakan tersebut. Namun, menurut laporan media Rusia, Ria Novosti, Zenit bakal mempertimbangkan untuk melego Malcom pada Januari lantaran eksistensinya tak direstui oleh para pendukungnya. Padahal, Malcom dibeli dengan harga yang tak murah, 40 juta euro, plus bonus 5 juta euro.
ADVERTISEMENT