Jakmania Harap JIS Jadi Kandang Persija: Memang Seharusnya Begitu

18 Agustus 2021 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakmania saat laga Persija vs JDT Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jakmania saat laga Persija vs JDT Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanannya, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) selalu menyorot perhatian. Terkini, stadion yang dijanjikan bakal jadi markas Persija Jakarta itu diproyeksikan rangkap fungsi sebagai home base dan tempat berlatih Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (17/8), PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku kontraktor JIS telah teken kerja sama dengan PSSI dalam pemanfaatan kompleks stadion bertaraf internasional itu. Hal ini lantas mendapat sorotan, sebab awalnya JIS dijanjikan sebagai kandang Persija.
''Pertama, kami enggak tahu pasti kerja sama apa yang terjalin antara PSSI dan Jakpro. Sedari awal, JIS dibangun itu dari dan untuk masyarakat Jakarta. Sudah pasti yang menjadi prioritas utama adalah Persija, karena mewakili Jakarta di liga tertinggi,'' kata Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, ketika dihubungi kumparan, Rabu (18/8).
''Suatu kehormatan juga bagi masyarakat Jakarta kalau stadionnya dipakai Timnas Indonesia. Berarti 'kan negara mengakui bahwa JIS yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu berkualitas sangat baik, di atas semua stadion yang ada di Indonesia,'' lanjutnya.
Diky Soemarno, Ketua Umum The Jakmania. Foto: Instagram/@dikysoemarno
Perjalanan JIS sampai ke tahap ini sejatinya sangatlah berliku. Rencana ini awalnya dicanangkan oleh Joko Widodo kala ia menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Jokowi memilih nama Stadion Bersih Manusiawi Wibawa (BMW). Sayang, upayanya terjegal status tanah di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang saat itu sengketa. Di tengah status itu, Jokowi tetap menggelar acara peletakan batu pertama, meski setelah itu pembangunan stadion ini terkesan terbengkalai.
Tongkat estafet kemudian dilanjutkan Djarot Saiful Hidayat usai ia mengisi kursi nomor 1 di DKI dengan menggantikan Basuki Tjahaja Purnama.
Djarot pun sama, ia kembali melakukan prosesi peletakan batu, meski kondisinya lebih baik dari sebelumnya: status tanah tak lagi sengketa.
Pada 2017, Jakarta kembali mengalami perubahan struktur kepemimpinan usai Anies Baswedan memenangi Pilkada bersama pasangannya, Sandiaga Uno.
Satu janji yang dicetuskan adalah melanjutkan pembangunan stadion bertaraf internasional. Pada 2019, Anies menggelar seremoni dengan melakukan tendangan pertama sebagai langkah awal pembangunan stadion.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan foto bersama dengan Legenda Persija dan Jakmania pada acara Kick Off Pembangunan Jakarta International Stadium, Kamis (14/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Anies juga mengubah nama stadion menjadi Jakarta International Stadium. Di titik ini, pembangunan JIS mulai terlihat hingga kini sudah rampung dua lapangan latihan.
ADVERTISEMENT
''Jakpro dan PSSI pasti paham bahwa stadion itu adalah janji Gubernur untuk masyarakat Jakarta, khususnya Jakmania. Dan, sudah pasti The Jakmania berharap besar stadion itu bisa jadi home base Persija, karena memang seharusnya seperti itu,'' ucap Diky.
''Ini dari sebelum dibangun sampai proses pembangunan, kok, ada saja masalah? Ya, semoga stadion ini jadi saja dulu dan baru kita bisa menilai seperti apa ke depannya,'' tandasnya.
***