Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Camp Nou dan Barcelona adalah rumah untuk Gerard Deulofeu. Namun, sudah sejak 2013, Deulofeu hidup dalam “pengasingan”, berpindah dari satu klub ke klub lain sebagai pemain pinjaman, sebelum akhirnya benar-benar dilego.
ADVERTISEMENT
Deulofeu lahir di Riudarenes, sebuah kota kecil di Girona, yang juga masih termasuk ke dalam wilayah Catalunya. Kendati Girona juga punya kesebelasan sepak bola, takdir mempertemukan Deulofeu dengan klub dari kota lain: FC Barcelona.
Pada tahun 2003, ketika ia masih berusia 9 tahun, Deulofeu bergabung dengan akademi Barcelona. Dari sana, cerita bergulir dengan indah untuk Deulofeu. Ketika seorang pria yang belum pernah menangani tim utama bernama Pep Guardiola naik pangkat, dari pelatih Barcelona B menjadi pelatih tim senior, Deulofeu kena getahnya.
Guardiola merevolusi habis Barcelona. Beberapa bintang ia jual demi memberi jalan sejumlah pemain muda dari Barcelona B. Filosofi Guardiola bisa berjalan dengan cepat dengan memberi kesempatan sebanyak-banyaknya kepada jebolan La Masia dan pemain-pemain yang ia pikir pas dengan visinya.
ADVERTISEMENT
Ini terbukti dari pengakuan David Villa, rekrutan Barcelona dari Valencia pada 2010, yang menyatakan bahwa ia bisa langsung nyetel dengan gaya main Guardiola karena meng-copy habis cara main Pedro Rodiguez. Pedro sendiri merupakan jebolan La Masia.
Pada 2011, jelang tahun keempat Guardiola menangani Barcelona, giliran Deulofeu yang mendapatkan panggilan ke tim utama. Kala itu, ia masih berstatus sebagai pemain Barcelona B. Deulofeu lantas bertahan selama dua musim di tim utama Barcelona, bahkan ketika Guardiola sudah tidak berada di sana sebagai pelatih.
Namun, kans bermainnya minim. Selama dua musim, Deulofeu total hanya mendapatkan 6 kali kesempatan tampil. Ia lantas dipinjamkan selama dua musim berikutnya, pertama ke Everton pada 2013/2014 dan ke Sevilla pada 2014/2015. Selama dalam masa peminjaman tersebut, Deulofeu total tampil sebanyak 57 kali dan mencetak 7 gol.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, performa apik selama masa peminjaman itu tidak membuatnya kembali dan diperhitungkan sebagai pemain utama Barcelona. Malah, ia secara permanen dilego ke Everton pada 2015/2016, tempat ia menghabiskan waktu selama satu setengah musim setelahnya.
Barcelona baru tertarik untuk memulangkannya kembali setelah melihat performanya di AC Milan, tempat Deulofeu bermain sejak Januari silam sebagai pemain pinjaman dari Everton.
Bersama Milan, pemain berusia 23 tahun ini tampil sebanyak 17 kali di Serie A —12 di antaranya tampil penuh—, mencetak 4 gol, dan menyumbang 3 assist. Deulofeu juga mengkreasikan 43 peluang untuk pemain-pemain Milan lainnya.
Catatan yang disebut terakhir terbilang impresif karena Deulofeu baru bergabung di pertengahan musim. Sudah begitu, ia hanya kalah dari Suso, yang menjadi kreator peluang terbanyak klub dengan 62 peluang.
ADVERTISEMENT
Barcelona pun langsung mengaktifkan klausul beli-kembali yang ada dalam perjanjian mereka dengan Everton. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh kubu Los Cules di situs resmi mereka.
“Dalam beberapa hari ke depan, kesepakatan akan dicapai dengan Everton dan juga si pemain. Kontrak Deulofeu akan berjalan sampai 30 Juni 2019,” demikian isi pernyataan tersebut.
Well, semoga saja kali ini peruntungan Deulofeu di rumahnya sendiri lebih baik.