Burnley saat kalahkan Crystal Palace

Jalan Terjal Burnley Menuju Panggung Liga Europa (Lagi)

30 Juni 2020 12:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burnley saat kalahkan Crystal Palace di Premier League 2019/20. Foto: Catherine Ivill/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Burnley saat kalahkan Crystal Palace di Premier League 2019/20. Foto: Catherine Ivill/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (30/6/2020) dini hari WIB, Burnley menekuk Crystal Palace dengan skor tipis 1-0. Kemenangan di Selhurst Park itu membikin kans mereka bermain di Liga Europa 2020/21 semakin terbuka.
ADVERTISEMENT
Sundulan sang kapten, Ben Mee, pada menit 62 gagal diantisipasi secara sempurna oleh kiper The Seagulls, Vicente Guaita; Rapatnya pertahanan The Clarets adalah faktor lain yang membuat mereka layak membawa pulang tiga poin dari London.
Dengan begitu, armada Sean Dyche kini bertengger di peringkat delapan klasemen sementara Premier League 2019/20 dari hasil 32 kali main. Ya, mereka sepintas berpeluang untuk kembali ke Liga Europa.
Akan tetapi, terlepas dari kekuatan mental dan fisik pemainnya, Dyche sendiri enggan berharap banyak terkait peluang itu. Menurutnya, kini yang terpenting adalah bagaimana para pemainnya bisa terus bermain konsisten.
Burnley saat kalahkan Crystal Palace di Premier League 2019/20. Ben Mee cetak gol. Foto: Catherine Ivill/Pool via REUTERS
"Energi kami, aku selalu bangga dengan kebugaran [fisik] para pemain. Kebugaran mental juga penting, rangsangan yang mereka berikan satu sama lain sebagai kelompok dan kolektif. Semua itu memberi hasil luar biasa," katanya, dilansir Burnley Express.
ADVERTISEMENT
"Anda tidak dapat benar-benar membicarakannya (peluang ke Liga Europa) saat ini karena Anda telah melihat betapa sedikit pemain yang kami miliki," lanjutnya.
Nih, Pep Guardiola saja yang punya banyak stok pemain berkualitas di skuat Manchester City asuhannya mengeluh soal jadwal padat Premier League usai penangguhan kompetisi. Jika klub sekelas The Citizens saja merasa kewalahan, apa kabar tim papan tengah macam Burnley?
Per Tranfermarkt, Burnley tercatat telah menurunkan 24 pemain berbeda di lintas ajang sepanjang musim 2019/20. Namun, hanya setengahnya yang bermain paling sedikit 20 caps. Artinya, Dyche tak punya banyak pilihan rotasi dalam skuatnya yang memiliki rata-rata usia 29,3 tahun itu.
Sean Dyche, pelatih Burnley. Foto: Daniel Leal-Olivas/Pool via REUTERS
"Bagi klub seperti kami, bisa main di [Liga] Europa adalah sebuah kemegahan, itu memang menyebabkan banyak tantangan, dan kami akan memiliki istirahat yang lebih pendek musim ini karena situasi COVID-19," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Namun, kami membangun mentalitas untuk terus menang, atau [setidaknya] mengusahakannya. Para pemain berpikiran terbuka dan akan menerima setiap tantangan sebagaimana mestinya."
"Semoga beberapa pemain kami bisa tetap bugar dan kembali sebagai setidaknya bagian dari skuat. Mereka pantas mendapatkan apresiasi besar. Aku hanya bisa berterima kasih kepada mereka dan mengingatkan mereka betapa bangganya aku atas jasa mereka untukku, diri mereka sendiri, dan klub," lanjutnya.
Burnley saat kalahkan Crystal Palace di Premier League 2019/20. Foto: REUTERS / Hannah McKay / Pool
Selain masalah kebugaran, Burnley juga setidaknya punya tiga partai berat dari enam laga yang tersisa: Melawan Sheffield United (kandang), Liverpool (tandang), Wolverhampton Wanderers (kandang).
Ya, dengan skuat yang minim itu, mereka masih harus menghadapi dua tim papan tengah yang kuat dan sang juara Premier League 2019/20. Well, berharap saja Juergen Klopp mainnya tak serius-serius amat nanti.
ADVERTISEMENT
Sekadar catatan, dalam situs web resmi Premier League, tertera bahwa klub yang berkesempatan main di Liga Europa adalah tim peringkat lima (langsung ke babak grup), juara Piala Liga Inggris (via play-off), dan juara Piala FA (langsung ke babak grup).
Titel Piala Liga Inggris sudah direbut Man City yang kemungkinan finis empat besar, sehingga ada harapan bagi tim peringkat enam main Liga Europa 2020/21. Andai yang jadi juara Piala FA 2019/20 bukan tim berperingkat di bawah enam besar, tim yang di peringkat tujuh juga bisa masuk.
Bukan trofi kelas dua. Camkan. Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
Nah, dengan skenario di atas, plus jika hukuman pelanggaran FFP untuk Man City--yang berpeluang besar finis di empat besar--tak dicabut UEFA, tim yang finis di peringkat delapan punya kans main di Liga Europa. Dalam hal ini, untuk sementara, Burnley.
ADVERTISEMENT
Namun, masalahnya itu tadi. Mereka tak punya banyak variasi rotasi dan lawan berat menanti mereka di sisa laga Premier League.
Trivia: Burnley pernah menjejak Liga Europa pada 2018/19. Namun, mereka gagal ke babak grup karena kalah dari Olympiacos di babak play-off.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten