Jangan Berharap Madrid Selalu Menang di Era Solari

6 Januari 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solari saat memimpin Madrid di sebuah laga. (Foto: REUTERS/David W Cerny)
zoom-in-whitePerbesar
Solari saat memimpin Madrid di sebuah laga. (Foto: REUTERS/David W Cerny)
ADVERTISEMENT
Kritik ditujukan kepada Santiago Solari selaku pelatih Real Madrid bermunculan, karena catatan 3 kemenangan beruntun tim berjuluk Los Blancos di La Liga terhenti. Madrid ditahan imbang 2-2 oleh Villarreal dalam laga yang dihelat di Estadio de la Ceramica, Jumat (4/1/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Madrid punya kans untuk mengakhiri laga ini dengan kemenangan. Sebab, mereka sudah unggul 2-1 ketika laga baru berjalan 20 menit berkat gol yang diciptakan oleh Karim Benzema dan Raphael Varane. Namun, Madrid secara perlahan kehilangan daya gedornya pada babak kedua.
Hal ini disebabkan cedera yang dialami Gareth Bale di akhir babak pertama, sehingga dia perlu diganti ketika babak kedua baru saja bermula. Kerugian Madrid ini tak disia-siakan Villarreal. Ketika laga berjalan 82 menit, Santi Cazorla bisa mencetak gol via kepala usai menerima umpan lambung dari Pablo Fornals.
Kritik untuk permainan Madrid di laga itu kemudian ditanggapi Solari dengan tenang. Kata pelatih berkebangsaan Argentina itu, yang terpenting saat ini menaikkan posisi Madrid dari papan klasemen. Sebelum Solari ditunjuk menggantikan Julen Lopetegui pada akhir Oktober 2018, Madrid berada di peringkat ke-9 dengan kondisi sangat kesulitan mencetak gol dan mudah kebobolan.
ADVERTISEMENT
Para pemain Real Madrid meratapi gol Santiago Cazorla pada laga kontra Villarreal. (Foto: Jose Jordan/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Real Madrid meratapi gol Santiago Cazorla pada laga kontra Villarreal. (Foto: Jose Jordan/AFP)
Masalah kebobolan belum sepenuhnya hilang di Madrid era Solari. Tapi, dalam urusan mencetak gol, Madrid membaik sehingga bisa berada di posisi kelima dengan kondisi hanya tertinggal 7 poin dari Barcelona, yang berada di puncak klasemen sementara La Liga.
“Tujuan utama saya ditunjuk menjadi pelatih Madrid ‘kan unutk mengangkat posisi klub ini di papan klasemen. Para pemain juga sadar bahwa itu bukanlah misi yang mudah. Tapi, sekarang kami naik ke posisi kelima,” kata Solari, sebagaimana dilansir Goal International.
“Kami harus selalu mengasah mental petarung kami demi menghadapi ragam lawan dan ragam situasi pula. Itu yang selalu kami lakukan dan kami puas dengan hasilnya sejauh ini,” lanjutnya.
Solari kemudian menyebut padatnya jadwal Madrid sejak Desember 2018 menjadi biang dari kegagalan timnya raih menang ketika menghadapi Villarreal. Sejak itu, Gareth Bale dan kolega telah melakoni delapan laga di lintas kompetisi dengan tiga di antaranya tak dihelat di Spanyol.
ADVERTISEMENT
Pemain Madrid dan Kashima berduel. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Madrid dan Kashima berduel. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
“Para pemain bukan mesin. Kami bahkan perlu melakukan ritual pemulihan tenaga selepas laga karena saya merasa tidak ada tim lain di Spanyol yang jadwalnya sebanyak kami. Sulit, 'kan?” ucap Solari.
“Para pemain telah mengerahkan seluruh tenaganya. Jika tak percaya, tengok saja kondisi pemain. Gareth Bale terus tampil meski engkelnya terasa nyeri, Lucas Vazquez melangkah 14 kilometer setiap laga. Walau demam, Luka Modric tampil ketika menghadapi Villareral. Lihat betapa besar komitmen mereka,” imbuhnya.
Madrid akan menghadapi Real Sociedad di Santiago Bernabeu pada Senin (7/1/2019) dini hari WIB. Itu berarti, skuat Madrid hanya memiliki jeda selama 2 hari setelah laga berakhir imbang 2-2 dengan Villareal. Jelas, Madrid perlu upaya ekstra jika ingin kembali ke jalan kemenangan.
ADVERTISEMENT