Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Iya, Maradona tetap bisa mencetak gol demi gol dan mempertontonkan aksi individu ciamiknya. Akan tetapi, ada noda kelam yang di pengujung kariernya bersama Barcelona.
Hal yang dimaksud itu terjadi di final Copa del Rey alias Piala Raja pada 5 Mei 1984. Maradona gagal menghindarkan Barcelona (juara Copa del Rey tahun sebelumnya) dari kekalahan 1-0 dan akhirnya Athletic Bilbao yang menjadi juara.
Alih-alih mencetak gol, Maradona malah bikin ulah dalam laga final di Santiago Bernabeu tersebut. Laga yang sudah panas, dibikin tambah panas.
Diego Maradona jadi tukang rusuh Barcelona di final Copa del Rey
Situasinya, laga final Athletic Bilbao vs Barcelona itu memang sudah panas. Suporter di stadion juga sudah agak chaos, wartawan pun ada yang jadi korban.
ADVERTISEMENT
Lantas, di mana aksi onar Diego Maradona? Menurut cerita yang terpapar di ABC.es , usai wasit Angel Franco Martinez meniup peluit akhir tanda rampungnya laga, Javier Clemente selaku pelatih Bilbao bangkit dari bench untuk merayakan kesuksesan baru bersama timnya.
Nah, Maradona yang frustrasi lalu terlibat perkelahian dengan beberapa pemain Bilbao. Tidak lama setelah itu, terciptalah 'tawuran' antarpemain dan suporter yang terprovokasi memperkeruh suasana dengan melempar barang ke lapangan.
Jadi, begitulah cara Diego Maradona menutup kariernya bersama Barcelona, terlepas dari masing-masing satu trofi Copa del Rey, Copa de La Liga, dan Piala Super Spanyol yang telah disumbangkannya.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .