news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jerman Bebaskan Pemain Transgender Pilih Tim Sepak Bola Pria atau Wanita

25 Juni 2022 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo DFB (Persatuan Sepak Bola Jerman). Foto: AFP/Daniel Roland
zoom-in-whitePerbesar
Logo DFB (Persatuan Sepak Bola Jerman). Foto: AFP/Daniel Roland
ADVERTISEMENT
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) telah menerapkan aturan baru bagi para pemain transgender. Mereka diperbolehkan untuk memilih akan bergabung dengan tim sepak bola pria atau wanita.
ADVERTISEMENT
Hal ini berarti mereka tidak memerlukan data berupa akta lahir atau sebagainya apabila ingin menjadi atlet sepak bola. Kebijakan itu baru saja dibuat oleh DFB pada 16 Juni 2022.
"Dengan adanya peraturan ini, maka berlaku untuk pemain transgender yang sekarang dapat beralih ke kategori tim pria atau wanita kapan saja selama mereka mau atau tetap berada di tim tempat mereka bermain sebelumnya," tulis pernyataan resmi DFB.
Peraturan baru itu dianggap oleh DFB tidak menyalahi prinsip integritas dari olahraga sama sekali. Bahkan peraturan ini seharusnya menjadi hal yang lumrah untuk memberikan kesempatan kepada setiap atlet dalam menunjukkan bakatnya tanpa terhalang oleh gender mereka.
Pemain Kanada Rebecca Quinn (kiri) menyundul bola saat pertandingan sepak bola babak pertama grup E putri Olimpiade Tokyo 2020 antara Jepang dan Kanada di Sapporo Dome di Sapporo pada 21 Juli 2021. Foto: ASANO IKKO/AFP
"Selama tidak ada dampak kesehatan apa pun pada mereka, maka orang tersebut tetap dapat mengambil bagian dalam permainan, namun peraturan baru ini tetap melarang penggunaan doping," lanjut pernyataan DFB.
ADVERTISEMENT
Sebelum diberlakukan, peraturan itu sudah melalui proses pengujian yang sangat panjang sejak 2009. Aturan tersebut efektif mulai diterapkan pada awal musim 2022/23 di seluruh jenis olahraga, termasuk sepak bola dan futsal bahkan hingga level amatir.
DFB menyatakan peraturan itu sama sekali tidak mencederai integritas dari setiap kompetisi di Jerman. Berbanding terbalik dengan banyak federasi olahraga yang justru semakin memperketat aturan bahwa atlet transgender dilarang untuk ikut serta dalam ajang kompetisi mereka.
Ilustrasi renang. Foto: Shutterstock
Federasi Renang Internasional (FINA) baru-baru ini melarang keras wanita transgender untuk ikut serta dalam kejuaraan renang pria. Presiden Atletik Dunia, Sebastian Coe, ikut memuji keputusan FINA demi menjaga muruah olahraganya dan menganjurkan para atletnya untuk mematuhi aturan tersebut.
Seperti kebijakan FINA, Liga Rugby Internasional Wanita juga mengumumkan atlet wanita transgender dilarang ikut serta dalam berbagai kompetisi. Sementara, federasi bulu tangkis, hoki, triathlon, dan kano akan meninjau kembali mengenai kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penulis: Bennartho Denys