Jimmy Napitupulu Kritik Pemain Timnas Indonesia yang Berharap Belas Kasih Wasit

8 Juni 2021 11:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas berusaha melewati hadangan pemain Timnas Vietnam Que Ngoc Hai pada pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (7/6).  Foto: Humas PSSI/HO/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Evan Dimas berusaha melewati hadangan pemain Timnas Vietnam Que Ngoc Hai pada pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (7/6). Foto: Humas PSSI/HO/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia dihajar Vietnam di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bermain di Al-Maktoum Stadium, Uni Emirat Arab, Evan Dimas dan kolega tumbang dengan skor telak 0-4.
ADVERTISEMENT
Momen menyedihkan tercipta pada pertandingan yang berlangsung Senin (7/6) malam WIB itu. Jadi begini, Nguyen Tienn Linh yang mencetak gol pertama Vietnam sempat menyentuh bola dengan tangannya sebelum melepaskan tendangan.
Penggawa Timnas Indonesia menganggap harusnya pelanggaran karena bola mengenai tangan Tienn Linh. Nadeo Argawinata bahkan tak bergerak untuk menghalau sepakan Tien Linh.
Namun, wasit bergeming dengan hal tersebut. Ia tetap mengesahkan gol tersebut. Nadeo yang melihat gawangnya kebobolan langsung melancarkan protes ke wasit. Namun, Ahmad Al-ali selaku wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Jimmy Napitupulu. Foto: Facebook/Jimmy Napitupulu
Nah, sikap Nadeo yang diam saja dan memilih mengharap belas kasihan menuai kritik. Salah satunya datang dari mantan wasit nasional berlisensi FIFA, Jimmy Napitupulu.
"Semuanya berawal dari pembinaan dasar di SSB. Seharusnya, pemahaman tentang peraturan permainan ini sudah disosialisasikan atau diajarkan kepada calon-calon pemain sejak dari usia dini, kategori remaja, hingga pemain profesional," ucap Jimmy ketika berbincang dengan kumparan, Selasa (8/6).
ADVERTISEMENT
"Mereka seharusnya konsentrasi dengan permainan jangan merangkap juga sebagai wasit atau asisten wasit. Inilah problem terbesar dari sepak bola kita. Akibat kebiasaan yang sering terjadi di kompetisi level junior, terbawa di level senior dan Internasional," tambahnya.
Berdasarkan Law of The Game yang diterbitkan IFAB, situasi yang terjadi kepada Tien Linh bukan merupakan pelanggaran. Sebab, Tien Linh menyentuh bola dengan tak sengaja hasil dari sepakannya yang diblok oleh pemain Indonesia.
***