Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seminggu sebelumnya, Madrid lebih dulu mengabarkan perekrutan Jovic dari Eintracht Frankfurt dengan perkiraan mahar 70 juta euro. Pemilihan sosok berusia 21 tahun ini sekaligus berpotensi menggugurkan nama Kylian Mbappe hingga Neymar dari daftar incaran Madrid.
Menilik nama-nama yang sebelumnya jadi target hingga menjatuhkan pilihan kepada Jovic, ini adalah langkah Madrid untuk membayar kesalahan di bursa transfer musim lalu karena gagal mendatangkan pengganti Cristiano Ronaldo sebagai juru gedor utama.
Akibat situasi itu, Karim Benzema menjadi satu-satunya pemain yang paling bisa diandalkan dalam urusan mencetak gol. Pria asal Prancis itu membukukan 29 gol di berbagai ajang musim lalu. Cuma Gareth Bale yang koleksinya paling mendekati, itu pun dengan 11 gol.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari sepak terjang selama musim 2018/19, Jovic bukanlah pilihan buruk. Ia berhasil mencetak 27 gol dan enam assist dari 47 pertandingan di lintas kompetisi resmi. Ini adalah peningkatan signifikan dari musim perdananya, di mana ia cuma mencetak 9 gol dari 27 laga.
Namun yang jadi pertanyaan: Bagaimana skema Zinedine Zidane nanti dengan adanya Jovic, mengingat masih ada Benzema yang tampil apik musim lalu? Menanggapi kemungkinan yang terjadi, Jovic mengaku siap jika dipasangkan atau bersaing dengan Benzema.
“Ketika Benzema datang ke Madrid, saya saat itu masih berusia 11 tahun. Dia adalah salah satu pemain hebat di dunia dan saya berharap bisa belajar banyak darinya. Kami berdua sepertinya cocok (bermain bersama), tapi nantinya Zidane yang akan memutuskan,” kata Jovic dilansir Goal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perjalanan Zidane sebagai pelatih Madrid, ia cenderung menggunakan formasi 4-3-3 yang artinya cuma membutuhkan satu penyerang. Belum lagi, Madrid sudah memiliki Eden Hazard yang biasanya bertugas sebagai winger atau false nine (di Chelsea).
Akan tetapi, jika Zidane mau menggunakan Hazard-Jovic -Benzema sekaligus, ia bisa menempatkan Jovic di belakang penyerang. Kebetulan, pemain asal Serbia itu sempat tiga kali berposisi sebagai gelandang serang di Frankfurt musim lalu.
“Saya belum berbicara dengan Zidane (soal posisi bermain), tetapi ketika di Frankfurt saya bisa bermain seorang diri di depan atau bersama dengan penyerang lain,” jelas Jovic.