Juventus Kehilangan DNA Sebagai Tim karena Hadirnya Cristiano Ronaldo

25 Desember 2021 6:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Juventus Cristiano Ronaldo saat melawan Udinese pada pertandingan Liga Italia di Dacia Arena, Udine, Italia. Foto: Massimo Pinca/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus Cristiano Ronaldo saat melawan Udinese pada pertandingan Liga Italia di Dacia Arena, Udine, Italia. Foto: Massimo Pinca/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada bursa transfer musim panas 2018, Juventus sempat mengejutkan publik dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Tiga tahun berkostum Bianconeri, megabintang asal Portugal tersebut justru dinilai telah menghilangkan DNA klub sebagai sebuah tim.
ADVERTISEMENT
Adalah Gianluigi Buffon, legenda Juventus yang kini merumput bersama Parma yang mengungkapkan hal tersebut. Kiper berusia 43 tahun ini menilai bahwa hadirnya Ronaldo telah membawa perubahan besar bagi klub.
“Juventus memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champions pada tahun pertama dia tiba, yang merupakan tahun saya berada di Paris Saint-Germain, dan saya tidak tahu apa yang terjadi,” ungkap Buffon kepada TUDN dikutip dari SportBible.
“Ketika saya kembali, saya bekerja sama dengan CR7 selama dua tahun dan kami melakukannya dengan baik bersama-sama, tetapi saya pikir Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim,” imbuhnya.
“Kami mencapai final Liga Champions pada 2017 karena kami adalah tim yang penuh pengalaman, tetapi di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan untuk memperebutkan tempat di grup yang sangat kuat,” beber Buffon
ADVERTISEMENT
Tiga bintang Juventus, Gigi Buffon, Cristiano Ronaldo, dan Gonzalo Higuain, merayakan kemenangan atas Roma di ajang Coppa Italia 2019/20. Foto: AFP/Marco Bertorello
Cristiano Ronaldo sendiri memang gagal besar membawa Juventus berbicara banyak di kompetisi elite antarklub Benua Biru. Selama tiga musim, capaian tertinggi Juventus hanyalah sampai ke fase perempat final, yakni di musim 2018/19.
Padahal, Ronaldo memiliki rekam jejak yang mentereng di Liga Champions. Itu terbukti dari torehan lima trofi ‘Si Kuping Besar’ yang direngkuh Ronaldo saat memperkuat Manchester United dan Real Madrid.
Sementara itu, Buffon bukanlah sosok pertama yang mengkritik hadirnya Ronaldo di Juventus. Adapula, bek andalan ‘Si Nyonya Tua’, yakni Leonardo Bonucci yang juga menyuarakan rasa tidak senangnya kepada Ronaldo.
“Kehadiran Cristiano memiliki pengaruh besar bagi kami. Hanya berlatih dengannya memberi kami sesuatu yang ekstra, tetapi secara tidak sadar para pemain mulai berpikir bahwa kehadirannya saja sudah cukup untuk memenangkan pertandingan,” ucap Bonucci kepada The Athletic.
ADVERTISEMENT
“Kami mulai gagal dalam pekerjaan sehari-hari kami, kerendahan hati, pengorbanan, keinginan untuk maju demi rekan setim Anda hari demi hari. Selama beberapa tahun terakhir, saya pikir Anda bisa melihatnya,” lanjutnya.
Ekspresi pemain Juventus, Cristiano Ronaldo saat melawan Spezia di Allianz Stadium, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/Reuters
Terlepas itu, sejatinya penampilan Ronaldo bersama Juventus terbilang memuaskan. Pemilik lima trofi Ballon d’Or ini berhasil mengemas 101 gol dalam 135 pertandingan lintas ajang. Ronaldo juga turut mempersembahkan 2 gelar Liga Italia, 1 Coppa Italia dan 2 Supercoppa Italiana.
Pada bursa transfer musim panas 2021, Ronaldo meninggalkan Juventus. Pemain berusia 36 tahun ini memutuskan untuk kembali pulang ke klub yang telah membesarkan namanya, yaitu MU.