Juventus vs AS Roma: Kans Balas Dendam Serigala Ibu Kota

21 Januari 2020 13:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matthijs de Ligt menghalau bola di laga melawan Roma. Foto: Reuters/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Matthijs de Ligt menghalau bola di laga melawan Roma. Foto: Reuters/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Kesempatan balas dendam itu datang dengan cepat untuk Roma. Hanya sepuluh hari usai menderita kekalahan di Serie A, I Lupi bakal kembali menghadapi Juventus. Bedanya, kali ini laga digelar dalam ajang Coppa Italia.
ADVERTISEMENT
Terakhir kali bertemu Juventus, Roma sesungguhnya tidak tampil buruk. Akan tetapi, dua kesalahan fatal di sepuluh menit pertama membuat gunung yang harus didaki para pemain Roma jadi terlalu tinggi.
Dalam laga di Olimpico, Senin (13/1/2020) dini hari WIB, itu Roma tampil dominan dengan catatan penguasaan bola 54%. Dari situ mereka mampu melepas 22 tembakan, sementara Juventus cuma menghasilkan 5.
Namun, apalah artinya kuantitas tanpa efektivitas. Setelah kebobolan lewat gol Merih Demiral dan sepakan penalti Cristiano Ronaldo, Roma cuma bisa membalas sekali melalui eksekusi tendangan 12 pas Diego Perotti.
Kamis (23/1) dini hari WIB mendatang, Roma akan bertandang ke Allianz Stadium untuk menjalani perempat final Coppa Italia. Bisa dibilang, laga ini lebih penting bagi Roma ketimbang bagi Juventus.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Roma saat ini 'hanya' memiliki dua trofi yang secara realistis bisa mereka buru. Selain Coppa Italia, ada Liga Europa. Sedangkan, Serie A saat ini tampak sudah berada di luar jangkauan.
Sebaliknya, Juventus masih punya Serie A untuk ditaklukkan. Mereka sekarang ada di puncak klasemen dan punya keunggulan empat poin atas Internazionale. Walau demikian, bukan berarti Juventus bakal melepas Coppa Italia begitu saja.
Ini artinya, pertandingan antara Juventus dan Roma nanti bakal tetap panas. Lagipula, ada satu hal yang belum dicapai Juventus saat mengalahkan Roma di Olimpico, yaitu menunjukkan permainan gemilang.
Di bawah Maurizio Sarri, Juventus memang telah menunjukkan karakter permainan berbeda, tetapi sifat asli mereka sama sekali belum hilang. Juventus masih kesulitan mendominasi laga dari awal hingga akhir.
Sarri mendampingi Juventus di kandang Brescia. Foto: AFP/Marco Bertorello
Juventus masih butuh berprogres di sektor itu dan laga melawan Roma, yang notabene merupakan grande partita, jadi kesempatan untuk menunjukkan sampai sejauh mana progres mereka.
ADVERTISEMENT
Maka, Juventus kemungkinan bakal tetap menurunkan tim yang kuat seperti ketika menundukkan Cagliari di 16 besar. Ketika itu Cristiano Ronaldo memang tidak tampil, tetapi pemain asal Portugal tersebut absen karena sakit.
Kini, Ronaldo sudah pulih dan pada laga melawan Parma, Senin (20/1) dini hari WIB, dia mencetak brace untuk memenangkan 'Si Nyonya Tua'. Tidak ada alasan bagi Sarri untuk mencadangkannya di pertandingan melawan Roma.
Kalaupun ada pemain kunci yang bakal absen di laga melawan Roma, dia adalah Alex Sandro. Bek asal Brasil itu mengalami cedera dan tempatnya bakal digantikan oleh Danilo seperti saat melawan Parma.
Namun, karena akhir pekan nanti Juventus pun bakal berhadapan dengan Napoli, ada kemungkinan juga Sarri bakal melakukan rotasi.
Cristiano Ronaldo merayakan gol untuk Juventus ke gawang Roma. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Gianluigi Buffon bisa dimainkan di pos penjaga gawang. Kemudian, Aaron Ramsey pun bisa saja disimpan demi menjaga kebugarannya. Lalu, ada Rodrigo Bentancur yang kemungkinan bakal mendapat kesempatan jadi starter.
ADVERTISEMENT
Intinya, Roma tetap bakal menghadapi Juventus yang serius. Kekuatan terbaik memang tidak akan diturunkan oleh Juventus, tetapi pemain-pemain cadangan Bianconeri pun kualitasnya ada di atas rata-rata.
Bicara soal pemain cadangan, Roma punya problem. Cedera yang dialami Nicolo Zaniolo membuat skuat semakin menipis. Bahkan, pada pertandingan melawan Genoa, Senin (20/1), Roma hanya bisa membawa 7 pemain cadangan.
Dari tujuh pemain cadangan itu, dua di antaranya adalah pemain junior. Padahal, di Serie A, sebuah tim bisa membawa sampai 12 pemain cadangan dalam satu pertandingan.
Artinya, pilihan yang dimiliki pelatih Paulo Fonseca sangatlah terbatas. Itulah mengapa, kemungkinan besar starting XI yang akan diturunkan Roma nanti sama dengan starting XI di pertandingan kontra Genoa.
Cengiz Uender merayakan gol ke gawang Genoa. Foto: Dok. AS Roma
Namun, laga melawan Genoa itu sesungguhnya mampu memberikan optimisme bagi Roma. Sebab, Cengiz Uender yang sebelumnya sempat diragukan nyatanya mampu tampil impresif.
ADVERTISEMENT
Satu gol dicetak Uender dalam pertandingan kontra Genoa itu. Dengan demikian, setidaknya, Roma tidak akan terlalu merasa kehilangan Nicolo Zaniolo sebagai salah satu outlet serangan utama.
Selain Uender, ada juga Lorenzo Pellegrini yang sukses mencetak dua gol pada laga 16 besar Coppa Italia melawan Parma pekan lalu. Keberadaan Uender dan Pellegrini setidaknya bakal sangat meringankan beban Edin Dzeko.
Namun, biar bagaimana juga, Roma akan bermain di kandang Juventus. Artinya, optimisme itu tidak boleh mereka umbar secara berlebihan. Salah-salah, kekalahan di Olimpico bisa terulang kembali.