Kabar Skuad Wonderkid MU 2003: Gerard Pique Tersukses, Ada yang Hancur Kariernya

28 September 2021 14:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David Jones dari Manchester United merayakan dengan rekan satu timnya dengan mengangkat Piala FA Youth 2003, di Old Trafford di Manchester, Inggris, 25 April 2003. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
David Jones dari Manchester United merayakan dengan rekan satu timnya dengan mengangkat Piala FA Youth 2003, di Old Trafford di Manchester, Inggris, 25 April 2003. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
ADVERTISEMENT
Tim muda Manchester United (MU) pernah mencuri perhatian saat menjuarai FA Youth Cup 2003. Ada Gerard Pique, yang kemudian kariernya berkilau bersama Barcelona. Namun, ada juga pemain yang gagal bersinar, seperti Ben Collet.
ADVERTISEMENT
Berkat bakat mudanya, MU mampu mendominasi kompetisi FA Youth Cup dengan total 10 kali juara, disusul Chelsea 9 kali, Arsenal 7 kali dan Liverpool 4 kali.
Terakhir kali mereka menjuarai kompetisi tersebut di musim 2010/2011 ketika bakat-bakat muda mereka diisi oleh Jesse Lingard dan Paul Pogba. Tapi, kemenangan atas Middlesbrough pada 2003 menjadi final paling diingat.
Kemenangan itu diprakarsai oleh klub muda dengan bakat mentereng. Beberapa pemain memiliki karier berkilauan dan beberapa lagi memiliki karier suram.
Berangkat dari hal itu, berikut ini kumparanBOLA menyajikan bagaimana kabar skuad muda MU 2003. Dilansir The Sun, silakan disimak selengkapnya di bawah ini.

Tom Heaton

Tom Heaton pernah mencicipi masa emasnya sebagai pemain muda setelah bergabung dari Wrexham pada musim 2002/03.
ADVERTISEMENT
Namun, sang kiper tidak pernah mendapat tempat di skuad utama dan memilih hijrah ke Cardiff pada 2010. karirenya justru melejit ketika bergabung ke Burnley di musim 2013/14 sampai-sampai sang pemain dipanggil ke timnas Inggris.
Naas bagi Heaton ketika direkrut Aston Villa untuk mengisi kiper nomor satu Villa, cedera lutut serius menimpa yang membuatnya menghabiskan hari-hari di meja perawatan.
Sekarang, dia kembali ke MU dan menjadi kiper cadangan ketiga di belakang David de Gea dan Dean Henderson.

Gerard Pique

Gerard Pique saat masih berkostum Manchester United. Foto: AFP/Filippo Monteforte
Satu kata yang bisa menggambarkan mantan tim muda MU satu ini, superstar! Pique bergabung ke MU setelah menyelesaikan kepindahannya dari akademi La Masia.
Di MU, dia mencicipi juara Liga Inggris dan Liga Champions. Bayangkan, di umur semuda itu dia mendapatkan kesempatan bermain di klub raksasa Inggris dan menikmati gelar juara.
ADVERTISEMENT
Tetapi pada 2008/09, godaan untuk kembali ke pelukan Barcelona dan kepindahannya ke Catalunya membuatnya bergelimang gelar.
Delapan gelar La Liga, tiga gelar Liga Champions, Piala Dunia dan Euro. Pantaslah jika Pique disebut sebagai bek berpredikat superstar.

Lee Sims

Mitra Pique selama mengawal pertahan tim muda MU adalah Lee Sims. Ketika mereka berdua bermain, lini pertahanan MU sangat kokoh dan sulit dijebol tim lawan.
Karier Sims kontras dengan Pique, selepas kemenangan FA Youth Cup 2003 dia gagal membuktikan tajinya di Cardiff dan membuatnya keluar dari dunia sepak bola.

Phil Bardsley

Duduk perkara suksesnya Phil Bardsley sebagai lulusan tim muda juara FA Youth Cup barangkali ada di tengah Pique dan Sims.
Karier sang pemain bisa dibilang biasa saja, tidak terlalu suksed, tapi juga tak suram. Selama karier profesionalnya sebagai pesepak bola dia sempat masuk skuad utama MU di musim 2005/06.
ADVERTISEMENT
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu bahkan sempat dipinjamkan ke beberapa klub sebelum karirnya melejit bersama Sunderland.
Barangkali momen yang bisa kita ingat dari Bardsley adalah ketika sang pemain memukul Wayne Rooney di rumahnya.

Paul McShane

Hampir sama dengan Bardsley, karier McShane terbilang biasa saja. Sang pemain direkrut MU setahun sebelum juara FA Youth Cup.
Selama karier profesionalnya, sang pemain hanya berkutat di tim-tim papan bawah seperti West Brom, Sunderland dan Reading. Namun, ketenaran sang pemain ketika dia mencetak gol kemenangan untuk membawa Hull City ke Premier League musim 2012/13.
Sekarang sang pemain telah pensiun dan memutuskan untuk menjadi pelatih tim muda MU.

David Jones

David Jones dari Manchester United mengangkat Piala FA Youth 2003, di Old Trafford di Manchester, Inggris, 25 April 2003. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images
Jones menjadi pemain lainnya yang gagal mentas bersama tim utama MU. Namun, sang pemain berhasil melambung bersama Derby County, Wolves dan Burnley.
ADVERTISEMENT
Setelah karirnya sebagai pemain, kini Jones beralih ke kursi pelatihan merangkap pemain selepas menandatangani kontrak dengan Wrexham AFC.

Chris Eagles

Eagles dianggap bintang mentereng di United dan dia melakukan debutnya di tim utama setelah kemenangan di Youth Cup.
Tapi awal yang menjanjikan untuk karier seniornya harus terhempas selepas sang pemain hanya menorehkan 17 penampilan untuk klub sebelum pindah ke Burnley pada 2008/09.
Eagles gantung sepatu di usia 35 tahun saat membela Oldham pada Januari 2020.

Ben Collet

Collet pernah direkomendasikan Fergie di tim senior dan mendapatkan tempat spesial di dunia sepakbola.
Selain itu, sang pemain juga sempat dinobatkan menjadi pemain muda terbaik klub.
Naas, karirnya hancur lebur akibat patah kaki setelah tekel yang dilakukan Gary Smith di pertandingan melawan Middlesbrough.
ADVERTISEMENT

Kieran Richardson

Richardson terbilang nama besar lainnya selain Pique di tim muda MU angkatan 2003. Pemain yang berposisi sebagai sayap kiri itu berhasil membuat 81 penampilan untuk klub dalam kurun waktu lima tahun.
Kesuksesannya bertambah-tambah selepas memperoleh dua kali gelar Liga Inggris dan memperoleh caps internasional bersama Inggris.
Sang pemain baru benar-benar memperoleh tempat reguler ketika berseragam Sunderland di musim 2007/08 dengan total penampilan sebanyak 134 kali.

Sylvan Ebanks-Blake

Ebanks-Blake menjadi pemain MU lain yang kariernya rusak akibat patah kaki di akhir musim 2004/05 dan sang striker segera angkat kaki dari Old Trafford.
Tapi, dia menikmati karier gemilang ketika di Plymouth dan Wolves tetapi kutukan cedera selalu menghantuinya sebelum sang pemain pensiun pada 2019 di Barwell F.C.
ADVERTISEMENT

Giuseppe Rossi

Rossi menjadi catatan kelam lainnya soal rusaknya prospek cerah angkatan 2003, sang pemain harus bolak-balik ruang perawatan.
Pemain asal Italia tersebut pindah ke Villarreal di musim 2007/08 setelah putus asa karena kurangnya menit bermain.
Dia mencetak 50 gol di La Liga sebelum hijrah ke negara kebangsaannya, Italia, bersama Fiorentina di musim 2012/13.
Di Fiorentina sang pemain gagal bersinar dan merusak tahun-tahun terbaiknya dalam karier profesional karena cedera lutut.
Dia mengakhiri karirnya pada 1 Januari 2021 setelah pindah ke Real Salt Lake City.

Lukus Steele

Saingan Heaton di posisi penjaga gawang adalah Steele, sang pemain sempat diharapkan memiliki karier cerah.
Tapi pada masa itu posisi penjaga gawang diambil oleh beberapa nama beken seperti Edwin Van Der Sar, Tim Howard dan Ben Foster, kans Steele sangat kecil untuk masuk ke tim utama.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Steele rajin berpindah-pindah klub tapi, dia sempat menjadi pilihan utama di skuad Barnsley dengan total 195 penampilan. Sekarang sang penjaga gawang bermain untuk Notts County dan baru mencatatkan dua kali penampilan.

Lee Lawrence

Kemenangan Lawrence di FA Youth Cup membuatnya dipinjamkan ke Shrewsbury Town.
Namun, sang pemain mengalami cedera di usianya yang relatif muda yang membuatnya gagal melanjutkan karier profesionalnya.

Mark Howard

Howard tidak pernah menikmati kesuksesan yang sama dengan Bardsley sebagai seorang yang mengawal lini pertahanan.
Setelah dilepas MU di musim 2006/07, sang pemain pindah ke Denmark untuk bermain dengan Brondby IF, di sana sang pemain menikmati kesuksesan dengan merengkuh gelar juara Liga Denmark dan sempat menjadi pemain terbaik.
ADVERTISEMENT

David Poole

David Poole meninggalkan Old Trafford di tahun 2005 untuk melanjutkan karirnya bersama tim papan bawah bersama Yeovil Town dan Stockport County.
Namun permainannya yang inkonsisten mendamparkan dirinya untuk mengakhiri karirnya dengan FC Hyde pada musim 2014/15.

Eddie Johnson

Johnson dilepas MU pada musim 2006/07, sang pemain memilih Bradford sebagai destinasi berikutnya setelah sempat dipinjamkan ke beberapa klub.
Cedera merusak awal yang baik bagi karier profesionalnya dan Johnson harus gantung sepatu pada musim 2011/12 setelah bermain di Amerika Serikat bersama Portland Timbers.
Penulis: Ahmad Zilky