Kai Boham Blak-blakan Ingin Bela Timnas & Main di Piala Dunia U-20

21 Juli 2022 19:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain keturunan Indonesia Kai Boham mengikuti latihan bersama timnas U-19 di Stadion Madya, Kompeks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/6/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain keturunan Indonesia Kai Boham mengikuti latihan bersama timnas U-19 di Stadion Madya, Kompeks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (21/6/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kai Boham menjadi salah satu calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Pemuda 19 tahun tersebut sudah kukuh ingin membela skuad 'Garuda' dan berlaga di Piala Dunia U-20.
ADVERTISEMENT
Naturalisasi pemain sempat menjadi buah bibir yang hangat di Indonesia. Beberapa pendukung menentang hal tersebut dan beberapa lainnya mendukung.
Kendati demikian, pro dan kontra tersebut tak mempengaruhi Boham. Pemain yang memiliki keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya tersebut berharap tetap mendapatkan kesempatan.
"Saya tidak tahu [perdebatan naturalisasi], saya hanya fokus ke diri saya, main bola," tutur Boham dalam wawancara eksklusif dengan kumparan lewat konferensi video, Rabu (20/7).
Kehadiran Kai Boham bisa menjadi kekuatan tambahan bagi 'Garuda Muda' di Piala Dunia U-20 2023. Ia juga pernah mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 di Jakarta pada Juli lalu.
Boham pun berharap bisa berseragam Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2023. Ia tak sabar bertemu kembali dengan para suporter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kai Boham, pemain Almere City. Foto: Dok Almere City
Piala Dunia U-20 akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023. Adapun turnamen tersebut akan dihelat di enam kota di Indonesia.
"Untuk para fan, terima kasih semuanya. Saya berterima kasih atas dukungan Anda, juga terima kasih ke semua pelatih, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih," ujar Boham.
"Saya harap bisa bertemu kembali dengan para fan. Kami akan melangkah ke Piala Dunia U-20 bersama-sama," lanjutnya.
Soal latihannya pada Juni lalu, Boham mengakui adanya perbedaan metode di Indonesia dengan Belanda. Menurutnya, di Indonesia banyak mengandalkan lari, sementara di Belanda mempelajari taktik.
Kendati demikian, Boham tetap menghormati perbedaan tersebut. Meski mengakui menu latihan Shin Tae-yong berat, ia tetap menyukainya.
"Ada perbedaan latihan di Indonesia dengan Belanda, sangat berbeda. di Belanda lebih banyak taktik, di Jakarta banyak lari. Saya harus belajar jadinya," kata Boham.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat respek ke pemain, pelatih, bagaimana mereka berlatih, ya, saya suka latihan itu. Sangat berat [latihan Shin], tapi saya pikir jika latihan 100 persen, maka saya akan lebih baik sesudah latihan itu dan memberikan yang terbaik di setiap latihan dan pertandingan," pungkasnya.