Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Suatu waktu, legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, pernah berucap demikian: “Orang-orang Italia tidak bisa mengalahkan kami, tapi kami bisa kalah ketika melawan mereka.”
ADVERTISEMENT
Tentu saja ucapan Cruyff terdengar lucu. Bagaimana mungkin sebuah tim yang tidak mungkin menang bisa melangkahi lawan yang tak mungkin ditaklukkannya itu?
Namun, percayalah jika Cruyff sudah berkata. Selain sebagai pemain sepak bola yang piawai, Cruyff adalah filsuf yang kata-katanya serupa nubuat.
Lewat ucapan tersebut, Cruyff ingin mengatakan bahwa Belanda punya kualitas permainan yang lebih baik daripada Italia, tetapi Italia akan selalu mencari cara untuk bisa menaklukkan lawannya.
Ya, berbeda dengan Belanda yang mementingkan gaya main dan hasil akhir berbarengan, Italia hanya berorientasi pada hasil akhir.
Oleh karena itu, tidak peduli seperti apapun kualitas skuat mereka, Italia akan berusaha mengakalinya demi mendapatkan hasil terbaik. Ambil contoh Antonio Conte di Piala Eropa 2016 yang rela memainkan sepak bola pragmatis karena paham kualitas pemainnya pas-pasan.
ADVERTISEMENT
Dengan pola pikir seperti itu, semestinya Italia bisa bertahan dari situasi sulit seperti apapun. Ya, semestinya. Namun, tidak pada kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.
Lantaran tampil buruk bukan main, dan kalah bersaing dengan Spanyol, Italia harus mencari tiket ke Piala Dunia lewat babak play-off. Pada babak tersebut, mereka disingkirkan oleh Swedia.
Taktik reaktif, alih-alih proaktif, Italia betul-betul tidak bekerja kali itu. Swedia pun berhasil lolos setelah menang 1-0 lewat agregat.
Nah, lewat drawing Piala Dunia yang dilakukan di Moskow semalam, Jumat (1/12/2017), Swedia diputuskan tergabung di Grup F bersama Meksiko, Korea Selatan, dan juara bertahan Piala Dunia, Jerman.
Melihat Italia bisa dibikin tidak berkutik oleh Swedia, kiper Jerman, Manuel Neuer, pun sudah memasang sikap waspada dari sekarang.
ADVERTISEMENT
“Kami harus lolos sebagai juara grup, itu adalah tujuan kami. Namun, mereka bukanlah lawan-lawan yang mudah,” ujar Neuer seperti dilansir Soccerway.
“Meksiko biasa bermain dengan gaya agresif. Sementara itu, kami memang bisa beradaptasi dengan gaya main Swedia, tetapi mengingat mereka bisa meredam Italia, jelas pertandingan melawan mereka tidak akan mudah,” lanjut penjaga gawang milik Bayern Muenchen.
“Korea Selatan juga terkenal dengan permainan yang apik. Jadi, ini adalah grup yang menarik dengan tiga lawan berasal dari tiga benua berbeda,” kata Neuer.
Live Update