Kalah dari Korsel, Mental & Kekompakan Timnas Irak Dikritik

7 Januari 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan uji coba antara Timnas Irak vs Korea Selatan (Korsel) di New York University Stadium, Sabtu (6/1/2024) malam WIB. Foto: Iraq FA
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan uji coba antara Timnas Irak vs Korea Selatan (Korsel) di New York University Stadium, Sabtu (6/1/2024) malam WIB. Foto: Iraq FA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Irak, salah satu rival segrup Indonesia di Piala Asia, menelan kekalahan 0-1 dari Korea Selatan (Korsel) dalam laga uji coba di New York University Stadium, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (6/1) malam WIB. Penampilan 'Singa Mesopotamia' lantas mendapat kritikan.
ADVERTISEMENT
Pelatih asal Irak yang beberapa kali telah mengkritik armada Jesus Casas, Hamza Dawoud, kali ini menyoroti kekompakan para pemain. Menurutnya, kekalahan ini terjadi akibat para penggawa Timnas Irak tak memiliki banyak waktu untuk membuat tim benar-benar kompak.
"Laga Irak vs Korsel tidak cukup untuk tim, karena tim sudah lama tidak bersatu kembali, dan para pemain sudah lama tidak bermain, dan susunan pemainnya merupakan campuran pemain baru dan lama. Irak membutuhkan laga [uji coba] lain," kata Dawoud kepada winwin.
"Secara teknis, semuanya sangat jelas. Timnas Korsel maju secara taktik, memiliki kualitas, dan pelatihnya [Juergen Klinsmann] mahir memimpin tim dengan cara khas. Ada keseimbangan pemahaman antarpemain, sehingga mereka memang layak menjadi salah satu tim di putaran final [Piala Asia],” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pertandingan uji coba antara Timnas Irak vs Korea Selatan (Korsel) di New York University Stadium, Sabtu (6/1/2024) malam WIB. Foto: Iraq FA
Dawoud menilai, Timnas Irak harus benar-benar bekerja keras jika ingin berbicara banyak di Piala Asia. Peningkatan aspek taktikal sangat penting, tetapi membenahi mental juga tak kalah penting.
"Timnas Irak membutuhkan kerja keras, melakukan banyak perubahan di lini pertahanan, menghindari keacakan dalam konstruksi permainan, dan kurangnya mental, terutama di area penalti,” tegas Dawoud.
“Casas harus mengambil tindakan, pertandingan yang serius, dan mengatasi kesalahan yang dibuat. Kekalahan menunjukkan kekurangan dan beberapa pemain mulai mengalami penurunan level, seperti Ali Jassim, dan semua orang harus meninjau diri mereka sendiri karena Piala Asia tidak seperti laga persahabatan,” tandasnya.
Adapun laga pertama Timnas Indonesia di Piala Asia adalah menghadapi Irak pada 15 Januari. Kemudian, Skuad 'Garuda' akan bersua Vietnam (19/1) dan terakhir melawan Jepang (24/1).
ADVERTISEMENT