Kasper Schmeichel Sindir Klub Liga Inggris yang Boros, Siapa Itu?

27 September 2020 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasper Schmeichel, kiper Leicester City. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Kasper Schmeichel, kiper Leicester City. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasper Schmeichel percaya diri mengarungi Liga Inggris 2020/21 bersama Leicester City. The Foxes akan tampil tanpa beban, lalu ia menilai tekanan justru akan ada pada klub-klub yang boros.
ADVERTISEMENT
Bagi Schmeichel, dua kemenangan beruntun di awal musim baru meningkatkan kepercayaan diri skuat Leicester City. Ini menjadi modal bagus melupakan raihan mengecewakan musim baru.
Sekadar mengingatkan, Leicester City finis kelima di klasemen akhir Liga Inggris musim 2019/20. Padahal, di awal hingga pertengahan musim, armada Brendan Rodgers tampil apik. Lalu memasuki pekan-pekan akhir, tiket ke Liga Champions melayang.
Nah, di musim 2020/21, kiper asal Denmark itu mengaku bahwa Leicester City akan mengincar posisi finis setinggi mungkin. Walau begitu, ia tegaskan, klub juara Liga Inggris 2015/16 itu tampil tanpa beban.

Kasper Schmeichel sindir klub-klub boros Liga Inggris

Logo Chelsea. Foto: Shutter Stock
"Musim ini, kami membidik [posisi klasemen akhir] setinggi yang kami bisa. Tekanan ada pada klub-klub besar yang telah menghabiskan banyak uang. Kami hanya akan mencoba dan terus berusaha, sejauh mana usaha membawa kita," katanya kepada Sky Sports.
ADVERTISEMENT
Hayyoo... Klub mana itu yang sudah boros-boros di bursa transfer? Kita bicara fakta saja, sejauh ini, Chelsea sudah menghabiskan duit nyaris 250 juta euro (per Transfermarkt) atau sekitar Rp 4,3 triliun untuk membeli pemain.
Hingga stori ini dinaikkan, belum ada yang ngalahin borosnya The Blues itu. Man City saja yang biasanya paling jor-joran baru menghabiskan cuan sekitar 88,8 juta euro (sekitar Rp 1,54 triliun) untuk transfer dan Liverpool sebesar 87,7 juga euro (sekitar Rp 1,52 triliun).
Yah, maklum. Mungkin karena Chelsea sempat dihukum enggak boleh melakukan aktivitas transfer pada musim lalu.

Seberapa hemat Leicester City?

Selebrasi pemain Leicester City usai mencetak gol ke gawang Burnley pada pertandingan lanjutan Premier League di King Power Stadium, Leicester, Inggris. Foto: Peter Powell/REUTERS
Kasper Schmeichel pede bilang begitu memangnya Leicester City sehemat apa, sih? Jangan-jangan, gajah di pelupuk mata tak terlihat, nih.
ADVERTISEMENT
Well, masih menurut data Transfermarkt, klub berlogo rubah itu cuma menghamburkan 27 juta euro (sekitar Rp 470 juta euro) untuk transfer pemain.
Yah, bahkan lebih sedikit ketimbang Arsenal, si juara Piala FA yang finis kedelapan di Liga Inggris 2019/20. The Gunners menghabiskan 36 juta euro (sekitar Rp 626 juta euro) untuk memboyong pemain baru dan mungkin masih bisa bertambah.
Pada akhirnya, banyak beli-beli berarti banyak tekanan yang mesti dihadapi. Sebab, kalau sudah beli banyak pemain, menghabiskan banyak uang, tetapi malah gagal berprestasi, ya, malu, sih. Amsyong.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.