Kata para Pelatih tentang UEFA Nations League

6 September 2018 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Inggris, Gareth Southgate. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Inggris, Gareth Southgate. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Ini masih soal UEFA Nations League. Turnamen yang digagas oleh UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) ini memang tengah ramai diperbincangkan. Sebab, pada 6-11 September ini, ajang yang melibatkan 55 negara anggota UEFA akan memulai matchday pertama dan keduanya.
ADVERTISEMENT
Turnamen ini sendiri memunculkan pro-kontra. Sebagian--seperti media The Independent--menilai turnamen ini tak penting-penting amat dan hanya menambah beban para pemain. Di satu sisi, tak sedikit yang menilai turnamen ini perlu dilakukan untuk menyingkirkan laga uji tanding yang lebih tak berurgensi itu.
Lalu, bagaimana tanggapan dari para pelatih atau manajer tim-tim nasional yang akan berlaga di turnamen ini? Apakah mereka setuju dengan diadakannya UEFA Nations League? Apakah mereka melihat ada urgensi dari diselenggarakannya ajang ini?
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi UEFA Nations League. (Foto: Philippe Desmazes/AFP)
Gareth Southgate (Manajer Inggris), Ryan Giggs (Pelatih Wales), Martin O'Neill (Pelatih Irlandia), dan Alex McLeish (Pelatih Skotlandia) punya pandangannya masing-masing soal UEFA Nations League ini.
Untuk Southgate, dia menilai bahwa ajang UEFA Nations League ini merupakan kesempatan bagi Inggris untuk meraih gelar. 'Tiga Singa' memang tak bisa meraih trofi sejak jadi kampiun Piala Dunia 1996 dan memang tak ada salahnya menaruh harapan pada ajang ini.
ADVERTISEMENT
"Ajang ini adalah peluang untuk bertanding secara kompetitif melawan negara-negara terbaik di Eropa. Permainan ini adalah bagian dari kompetisi dan kami bermain untuk trofi. Kami punya kesempatan untuk mencoba mengalahkan beberapa tim terbaik," kata Southgate kepada Sky Sports.
Pada ajang ini sendiri mereka berada di Liga A dan tergabung di Grup 4 bersama Spanyol dan Kroasia. Melihat peluang yang merata, harapan Southgate itu tentu bukanlah sesuatu yang muluk-muluk benar. Terlebih, di Piala Dunia 2018 lalu Inggris juga tampil impresif.
Legenda Man. United, Ryan Giggs. (Foto: GEOFF CADDICK / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Legenda Man. United, Ryan Giggs. (Foto: GEOFF CADDICK / AFP)
Lain Southgate, lain pula Giggs. Bagi legenda Manchester United ini, ajang UEFA Nations League merupakan sebuah ajang yang bisa membuat Wales lolos ke Piala Eropa 2020. Memang, ajang ini merupakan salah satu kualifikasi menuju Piala Eropa. Di satu sisi, sistem turnamen pun mendapat pujian dari Giggs.
ADVERTISEMENT
"UEFA Nations League dalam sebuah kalimat adalah kesempatan lain untuk lolos ke Piala Eropa. Ini penting karena apa yang dipertaruhkan. Anda dapat meningkatkan tim Anda, Anda dapat promosi, Anda dapat degradasi, dan seperti yang saya katakan Anda dapat lolos ke Piala Eropa," kata dia.
Pada ajang ini, Wales akan berada di Liga B dan tergabung dalam Grup 4 bersama Republik Irlandia dan Denmark. Dalam sistem yang ada, Wales memang bisa lolos ke Piala Eropa 2020 melalui UEFA Nations League jika mereka gagal lolos lewat babak kualifikasi.
Manajer Rep. Irlandia, Martin O'Neill. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Rep. Irlandia, Martin O'Neill. (Foto: Reuters/John Sibley)
Pandangan yang tak jauh berbeda juga dimiliki oleh Martin O'Neill. Pelatih Irlandia itu menilai bahwa UEFA Nations League ini memberi sedikit faedah pada jeda internasional, terutama karena bisa menggantikan laga-laga uji tanding yang acap dianggap tak penting.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah pertandingan yang lebih penting daripada laga uji tanding. Ini lebih penting karena penempatan dan karena koefisien. Dan juga karena jika tim dapat memenanginya bisa mempengaruhi posisi apa yang mereka hadapi dalam peringkat di UEFA," ujar O'Neill.
Untuk McLeish, UEFA Nations League merupakan kesempatan emas bagi Skotlandia untuk bisa berlaga di sebuah turnamen besar. Sebab, dalam bertahun-tahun ke belakang, Skotlandia tak pernah lagi lolos ke Piala Dunia atau Piala Eropa. Terakhir mereka berkecimpung di turnamen mayor adalah pada Piala Dunia 1998.
Pemain Skotlandia dan Slovenia saling tanduk. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Skotlandia dan Slovenia saling tanduk. (Foto: Reuters)
"Sebuah kompetisi, bukan pertandingan persahabatan yang dibenci semua orang, dan kesempatan untuk lolos ke Piala Eropa. Ini cukup sederhana. Kami suka kesuksesan, kami suka menang. Kami sudah lama tidak berada di kompetisi besar, dan UEFA Nations League memberi kami kesempatan untuk menembus babak final besar," sebut McLeish.
ADVERTISEMENT
Skotlandia sendiri pada turnamen ini bakal berada di Liga C dan tergabung di Grup 1 bersama Albania dan Israel. Dari ajang ini, asa mereka untuk lolos ke Piala Eropa 2020 mungkin cukup besar.