Emiliano Sala

Kecelakaan Emiliano Sala: Pilot Tak Kantongi Lisensi Terbang Komersial

14 Maret 2020 8:53 WIB
comment
86
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para suporter klub SC Nantes berkumpul di pusat Kota Nantes untuk memberikan hormat dan dukungan terhadap penyerang idola mereka, Emiliano Sala. Foto: REUTERS/Stephane Mahe
zoom-in-whitePerbesar
Para suporter klub SC Nantes berkumpul di pusat Kota Nantes untuk memberikan hormat dan dukungan terhadap penyerang idola mereka, Emiliano Sala. Foto: REUTERS/Stephane Mahe
ADVERTISEMENT
Emiliano Sala, pemain Cardiff City, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 21 Januari 2019. Ketika itu, ia sedang bertolak dari Nantes ke Cardiff sambil menyandang status sebagai pemain baru.
ADVERTISEMENT
Pada Februari 2019, hasil penyelidikan Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara (AAIB) menyimpulkan bahwa pesawat yang ditumpangi Sala jatuh dari ketinggian ribuan kaki dalam tempo 20 detik setelah membuat putaran 180 derajat hanya beberapa menit setelah pilot meminta ketinggian pesawat diturunkan.
Pada Jumat (13/3) fakta baru terkait kecelakaan ini muncul. David Ibbotson, pilot pesawat tersebut, disebut tidak memiliki lisensi terbang komersial.
Fakta tersebut diungkap oleh Air Accidents Investigation Branch (AAIB). Berdasarkan investigasi AAIB, Ibbotson hanya mengantongi lisensi terbang pesawat pribadi. Lisensi ini tidak mengizinkan seorang pilot untuk menerbangkan pesawat penumpang secara profesional.
Penghormatan suporter Nantes kepada Emiliano Sala. Foto: REUTERS/Stephane Mahe/File Photo
Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa pesawat yang ditumpangi Sala jatuh ke laut dengan kecepatan mencapai 245 knot saat kecelakaan terjadi. Kecepatan itu jauh di atas kecepatan yang diizinkan, yaitu--maksimal--203 knot.
ADVERTISEMENT
"Pesawat kehilangan kendali saat membuat putaran secara manual. Lalu, pesawat turun dengan cepat," ujar Geraint Herbert, investigator AAIB yang menangani kasus Sala, dikutip dari ESPNFC.
Bangkai pesawat Piper Malibu tersebut ditemukan di dasar Selat Inggris pada 7 Februari 2019. Di lokasi itu pula ditemukan jenazah Sala, sedangkan jenazah Ibbotson belum ditemukan sampai sekarang.
Ibbotson disebut belum menyelesaikan seluruh sesi latihan terbang pada malam hari. Laporan itu juga memaparkan bahwa Ibbotson buta warna dan memiliki skor menerbangkan pesawat Single-Engine Piston (SEP) yang sudah kedaluwarsa tiga bulan sebelum kecelakaan itu terjadi.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten